Wiki Bali
TRIBUN WIKI - Mengenal Flora Fauna Maskot Pulau Bali, Pohon Majegau dan Si Hewan Langka Jalak Bali
Provinsi Bali juga memiliki flora dan fauna sebagai maskot kebanggaan Pulau Bali. Apa saja flora dan fauna yang menjadi maskot Pulau Bali?
Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tiap provinsi di Indonesia memiliki flora dan fauna sebagai identitasnya sendiri-sendiri.
Flora dan fauna khas daerah masing-masing biasanya juga kerap dianggap sebagai maskot provinsi.
Provinsi Bali juga memiliki flora dan fauna sebagai maskot kebanggaan Pulau Bali, dong.
Apa saja flora dan fauna yang menjadi maskot Pulau Bali?
Berikut Tribun Bali rangkum flora dan fauna yang menjadi identitas dan maskot kebanggaan Provinsi Bali.
1. Pohon Majegau

Provinsi Bali memiliki flora yang dijadikan maskot atau identitas daerah.
Yakni Majegau atau sering disebut sebagai cempaga.
Majegau merupakan jenis tumbuhan atau lebih tepatnya pohon yang telah ditetapkan sebagai flora identitas Provinsi Bali.
Majegau dalam bahasa latin disebut Dysoxylum densiflorum.
Tanaman Majegau memiliki kualitas kayu yang baik.
Sehingga di Bali banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Terutama bangunan-bangunan suci.
Selain itu, juga digunakan sebagai bahan kerajinan ukiran.
Pohon Majegau memiliki ketinggian mencapai 40 meter.

Dengan diameter hingga 1,2 meter.
Kayunya berat dan keras namun berserat halus dengan warna cokelat kuning muda.
Ada juga yang berwarna merah muda atau cokelat muda mengkilap.
Batang Majegau dipercaya sebagai simbolisasi Bhatara Sadasiwa.
Sehingga sering digunakan dalam upacara manusia yadnya.
Yakni upacara suci yang bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan batin manusia.
Kayu Majegau juga sering digunakan sebagai kayu bakar upacara karena memiliki bau yang harum.
2. Jalak Bali
Mendampingi pohon Majegau, Jalak Bali atau Curik Bali juga sebagai identitas atau maskot kebanggaan Provinsi Bali.
Jalak Bali sendiri merupakan hewan langka yang dilindungi undang-undang.
Penyebaran Jalak Bali hanya ada di Taman Nasional Bali Barat.
Selain itu, habitat Jalak Bali yakni hutan mangrove, hutan rawa, hutan musim daratan rendah dan daerah savana.
Jalak Bali pertama kali ditemukan pada tahun 1910.

Pada tahun 1912, orang yang pertama kali mendeskripsi tentang Jalak Bali dan dikenalkan ke dunia pengetahuan yakni Walter Rothschild.
Pada tahun 1991 ditetapkan sebagai lambang fauna di Provinsi Bali.
Ukuran Jalak Bali kurang lebih 25 sentimeter.

Berikut 5 fakta tentang Jalak Bali atau Curik Bali.
1. Bulu Jalak Bali 90 persen berwarna putih bersih.
Pada ujung bulu sayap dan bulu ekornya terdapat warna hitam dengan lebar 25 milimeter.
2. Bola mata Jalak Bali dikelilingi oleh warna biru tua.
4. Paruhnya runci dengan panjang 2-3 sentimeter.
Di bagian ujung paruhnya berwarna kuning kecokelatan dan rahangnya berwarna abu-abu kehitaman.
Jalak Bali jantan memiliki bentuk yang lebih indah dengan jambul di kepalanya.
5. Jalak Bali biasanya memakan buah-buahan yang ada di alam liar atau yang ada di hutan.
Selain itu, Jalak Bali biasanya mencari makan dengan car menggali tanah gembur dengan paruhnya.
Untuk mencari larva serangga dan cacing.
Jalak Bali juga memakan serangga.
(*)