PD Pasar Gencarkan Sosialisasi Bank Sampah Pasar Badung

Pasar Badung kini menghadirkan Bank Sampah sebagai bentuk penanggulangan sampah, utamanya sampah plastik

Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
PD Pasar kota Denpasar membuka unit Bank sampah di Pasar Badung, Jumat (3/5/2019). Bank sampah ini dibuka seminggu dua kali dihari selasa-jumat, yang bertujuan untuk mengurangi sampah di kawasan pasar. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pasar Badung kini menghadirkan Bank Sampah.

Ini sebagai bentuk penanggulangan sampah, utamanya sampah plastik.

Dengan kehadiran bank sampah, para pedagang dibiasakan untuk melakukan pemilahan sampah dari sumbernya langsung dalam hal ini di pasar.

Kepala Bagian Kebersihan PD Pasar Kota Denpasar, Nyoman Suastika mengatakan, dengan adanya bank sampah di Pasar Badung sangat membantu mengurangi penumpukan sampah di TPA karena sudah ada pemilahan sampah pada sumbernya.

Adapun produk sampah dari Pasar Badung bisa dimanfaatkan untuk ditabungkan ke bank sampah setelah selesai dipilah.

Kriteria sampah yang diterima juga sudah ditentukan seperti kertas, kardus, botol dan kantong plastik, botol minuman dan lain-lain.

Baca: 2 Duta Seni Denpasar Digembleng Hadapi PKB 2019

Baca: Bumi Pernah Punya Cincin Seperti Saturnus, Namun Hal Ini Membuatnya Lenyap

Melalui bank sampah ini, pedagang dibiasakan untuk melakukan pemilahan sampah dengan konsep menabung.

Nantinya, masing-masinig pedagang akan menyetor sampah dan akan mendapatkan nominal uang sesuai dengan nilai sampah yang mereka setorkan.

Lebih lanjut, sampah akan ditimbang dan ditaksir nilainya sesuai harga di pasaran atau pengepul, kemudian nilai uang itu yang akan dimasukkan ke rekening nasabah.

''Masing-masing pedagang punya buku rekening, setiap setor sampah nanti uangnya akan tercatat dalam buku rekening tersebut,'' jelasnya kepada Tribun Bali, Jumat (3/5/2019).

Sejak diresmikan 26 April 2019 lalu, jumlah nasabah yang terdaftar di Bank Sampah Unit Pasar Badung ini mencapai 36 nasabah.

Baca: Dinas PKP Bangli Siapkan 100 Ribu Bibit Ikan, Restocking Dilakukan Bulan Mei Ini

Baca: Tunggu Kehadiran Marco Simic, Ivan kolev Siapkan Tiga Pemain Pengganti

Setiap minggunya, bank sampah ini akan hadir dua kali dalam seminggu pada hari Selasa dan Jumat.

''Kedepan akan diupayakan buka setiap hari sehingga partisipasi jumlah nasabah di sini juga akan semakin bertambah,'' imbuhnya.

Terhitung sejak dibuka, jumlah sampah yang terkumpul mengalami peningkatan.

Pada hari pertama, sampah yang berhasil terkumpul mencapai 127,1 kg.

Lalu di hari kedua terkumpul 144,5 kg dan pada hari ketiga ini meningkat mencapai 185,8 kg.

Ini, kata Suastika, menandakan kesadaran pedagang di Pasar Badung terhadap persampahan perlahan mulai meningkat.

Sebelumnya, diakui dia banyak pedagang yang masih acuh terhadap keberadaan bank sampah.

Baca: 162 Guru PNS Pensiun Tahun 2019, Tabanan Kekurangan Tenaga Pengajar

Baca: Penderita HIV/AIDS Meningkat Tiap Bulan, Nyoman Suyetna Sebut 75 Persen Berasal dari Sesama Jenis

''Masih banyak ditemui pedagang yang menjual sampahnya kepada pengepul lain. Tapi kami terus berusaha lakukan sosialisasi agar mereka memanfaatkan bank sampah disini saja,'' akunya.

Untuk menarik antusiasme pedagang, pihaknya menerapkan harga yang pantas dalam membeli sampah pedagang.

Untuk sampah jenis kardus dihargai Rp 1.000 per kilogram, untuk sampah-sampah plastik kisaran Rp 200-500.

''Itu semua nanti akan kami jual langsung ke pengepul dengan harga lebih Rp 200 untuk dimasukkan dalam koperasi Pasar Badung,'' ujarnya.

Ia menambahkan, jika program ini bisa berjalan optimal, maka bukan tidak mungkin akan diterapkan di seluruh pasar tradisional yang ada di Denpasar.

Hingga saat ini hanya ada 2 pasar tradisional saja yang memiliki bank sampah yakni di Pasar Sanglah dan Pasar Badung. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved