Abdi Negara Jatuh Bangun Memajukan Keramas Aeropark, Pernah Sehari Penjualan hingga Rp 100 Juta

Ikon pesawat terbang ini akhirnya menjadi keunikan restoran Keramas Aeropark dan jadi satu-satunya di Bali

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Abdi Negara Jatuh Bangun Memajukan Keramas Aeropark, Pernah Sehari Penjualan hingga Rp 100 Juta 

“Tapi kami sebagai salah-satu UMKM yakin bisa bersaing,” imbuhnya.

Lanjutnya, ia pernah mendapatkan penjualan hingga Rp 100 juta dalam sehari.

Namun ketika Gunung Agung erupsi, penjualannya bahkan pernah hanya Rp 800 ribu per hari.

Baginya, itu semua dinamika usaha dan pihaknya tetap fokus pada tujuan serta melakukan perbaikan.

Baca: Kisah Haru Perjuangan Kuli Bangunan Ini Datang Dimomen Kelulusan Putri Kecilnya, Berbaju Sederhana

Baca: Karni Ilyas Pamit Cuti ILC: Peselancar Pengalaman Tahu Kapan Harus Menarik Papan Selancar Pulang

Budi Gautama, Direktur Keuangan dan salah satu pendiri Keramas Aeropark membenarkan dinamika usaha itu.

“Usaha kuliner ini dikelilingi pesaing besar dengan modal besar, tapi kami tak gentar. Apalagi banyak orang lokal yang bekerja di Keramas Aeropark,” katanya.

Walaupun ia tak menampik, akselerasi dari pemodal besar dengan UMKM jelas berbeda.

“Cuma kami berusaha survive, bertahan dan mengendalikan. Apalagi kami mengajak karyawan 90 persen dari wilayah Keramas dan Medahan, jadi harus berjuang,” katanya. 

Ia pun berharap terus tumbuh dan berkembang, apalagi masih ada 2/3 lahan potensial yang bisa dikembangkan di Keramas Aeropark.

“Menjaga bisnis kuliner tetap jalan, harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Unik dan berbeda, kemudian adaptasi dengan teknologi informasi digital marketing, serta kejutan baru,” jelasnya.

Ia menceritakan pengalaman unik saat pesawat dibawa ke Keramas.

“Pesawat dibawa bertetapan dengan kejadian jembatan ambruk di Jembrana,” ujarnya.

Pesawat dibawa lewat darat, dan terjadi insiden di Gilimanuk.

Baca: Pendiri Keramas Aeropark Kisahkan Jatuh Bangun Berbisnis Kuliner, Sehari Pernah Capai Rp 100 Juta

Baca: Armada Angkutan Siswa di Tabanan Dilengkapi GPS Tracking, Orangtua Bisa Pantau Lewat Ponsel

Pesawat yang dibawa dengan truk trailer sepanjang 28 meter dan cukup tinggi diarahkan masuk ke pintu gerbang karcis.

“Nah di sana nyenggol lah pintu gerbangnya sampai rusak. Akhirnya pesawat ditahan di sana. Kebetulan Pak Abdi Negara orang Negara dan melakukan diskusi lalu dibantu. Pesawat akhirnya diberikan berangkat, setelah itu Pak Abdi Negara datang ke sana dengan tukang untuk memperbaiki,” katanya.

Banyak orang heran, kata dia, karena pesawat dengan berat 30 ton, panjang 36 meter lebih, dan lebar 38 meter lebih bisa dibawa lewat darat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved