Upaya Dorong Pertanian Organik, Bali Harus Berani Hadapi Sistem Kapitalis

Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang berupaya mengubah sistem pertanian dari yang konvensional (anorganik) menjadi organik.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Humas DPRD Bali
Anggota Badan Legislasi (Baleg) dan juga Sekretaris Komisi III DPRD Bali I Ketut Kariyasa Adnyana saat mengikuti rapat paripurna internal DPRD Bali, Senin (6/5/2019). 

Kariyasa juga berpandangan bahwa selama ini dunia memerlukan beras organik dalam jumlah yang sangat besar dan sampai saat ini masih kekurangan pasokan.

Sayangnya, peluang ini baru bisa diambil oleh Thailand. Sementara Indonesia sebagai negara agraris hanya bisa memenuhinya sekitar 1 persen saja.

"Sehingga kalau bisa Bali mengawali dibanding pulau-pulau yang lain di seluruh Indonesia, apalagi Bali punya nama, selain memberikan kontribusi dari sektor pariwisata juga memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Bali itu sendiri," kata dia.

Baca: Hama Tikus Serang Subak Tegeh, Dinas Pertanian Tabanan Akan Lakukan Sejumlah Langkah Ini

Oleh karena itu, Kariyasa mengajak untuk mengambil momentum ini.

Dalam penerapannya pun nanti tentunya memang akan mengalami kesulitan, tetapi yang lebih penting saat ini diperlukan keberanian untuk bersikap.

Dalam sistem pengerjaannya nanti, jika menemukan sebuah kesulitan tentu akan ada sebuah evaluasi lebih lanjut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved