Keluarga Korban Jembatan Jebol di Baturiti Histeris Saat Pengabenan

Ratusan warga dan keluarga mengiringi jasad I Ketut Sudana (50) dan I Made Budi (50) menuju karang suci Setra Desa Adat Puseh

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetya Aryawan
PROSESI PENGABENAN - Ratusan keluarga dan warga menghadiri prosesi pengabenan dua korban jembatan ambruk ke Setra Desa Adat Puseh di Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Rabu (8/5/2019). 

Awalnya, kata dia, krama Subak Palian sedang melaksanakan gotong royong untuk perbaikan jalan subak termasuk jalan di atas jembatan yang menghubungkan Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean.

Saat itu, dirinya, Pan Aris, dan Made Budi berdampingan sedang fokus bekerja meratakan tanah di atas jembatan sembari mengobrol dengan posisi menghadap ke timur.

Namun, ketika sedang fokus meratakan tanah timbunan di atas jembatan itu, badan jembatan justru amblas. Ketiganya pun jatuh ke jurang alias pangkung.

“Belum ada satu jam bekerja, saya sempat melihat ada retakan tanah, tapi seketika saja kemudian jebol dan saya merasa sudah di bawah. Mungkin di bawah jembatan itu kosong. Saya sempat teriak-teriak minta tolong,” ungkapnya.

Rasa panik dan cemas pun menghampiri Wayan Dampuk yang terperosok ke jurang.

Apalagi saat berada di bawah, pas di atas kepalanya juga ada beton badan jembatan yang cukup besar yang hampir jatuh.

“Untung saja tidak sampai jatuh karena masih merekat dengan besi yang ada pada beton itu. Jika itu jatuh, mungkin saya juga sudah tertimbun dengan dua rekan lainnya,” kisahnya dengan tatapan menerawang.

Ditolong Gadra dan Pak Balik

Dampuk menyatakan, setelah berada di bawah ia tak melihat dua rekannya.

Namun sempat melihat satu tangan Pan Aris bergerak-gerak, sedangkan Pan Rita (Made Budi) sudah tak terlihat karena tertimbun.

Setelah itu, ada dua orang krama subak yang mencoba menolong namun kesulitan untuk turun ke bawah karena cukup tinggi.

Mereka kemudian mengambil tangga untuk turun ke lokasi.

Setelah berhasil turun, kedua orang krama subak ini, I Wayan Gadra warga Banjar Puseh dan Pak Balik dari Banjar Bunyuh, langsung melakukan pertolongan terhadap Ketut Sudana (Pan Aris).

Baca: Usai Gagal Dua Turnamen, Kini Bali United Target Papan Atas dan Juara Liga!

Baca: Warning For Teco! Yabes Tanuri Evaluasi Pelatih & Pemain Usai Bali United Gagal di Dua Turnamen

Mereka mengeruk material bangunan dan lumpur menggunakan tangan.

Kira-kira posisi Pan Aris saat itu satu meter dari Dampuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved