Pertanian Organik Harus Dimulai dari Hulu ke Hilir, Dewan Usulkan Pemerintah Beri Subsidi Hasil

Sistem Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari penerapan pertanian yang berkelanjutan

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
JELANG FESTIVAL - Petani tampak menggarap sawahnya di kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Kamis (6/9/2018). Pertanian Organik Harus Dimulai dari Hulu ke Hilir, Dewan Usulkan Pemerintah Beri Subsidi Hasil 

Menurut dia, di Jatiluwih masih bisa dikembangkan pertanian organik karena sumber air masih pure(murni) dan belum ada kontaminasi zat kimia.

Disamping itu peralihan dari sistem pertanian organik ke anorganik pasti ada masa transisi, yang menyebabkan produksi petani menurun dan hasil petani akan jeblok, sehingga perlu ada subsidi atau pengganti yang biayanya cukup besar.

“Kalau itu gak ditalangi atau dibayar ,jelas petani tidak mau diajak ke organik, dan akan tetap bertahan pada posisi nyaman. Manakala dia mau ke posisi tidak nyaman ‘sementara’ ini  harus kita support supaya petani bisa beralih ke organik,” usulnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved