Aksi Pemukulan Anggota DPRD Bali, Saksi Mata Ungkap Dewa Rai Sempat Lakukan Hal Tak Biasa
Aksi Pemukulan Anggota DPRD Bali, Saksi Mata Ungkap Dewa Rai Sempat Lakukan Hal Tak Biasa
Penulis: Ragil Armando | Editor: Aloisius H Manggol
Seperti diketahui, di Pileg 2019 ini Dewa Rai gagal mempertahankan kembali kursi DPRD Bali.
Politikus berkepala plontos itu hanya meraih 11.512 suara kalah jauh dari posisi keenam Gede Kusuma Putra yang mendapat 14.770 suara.
Di Dapil Buleleng sendiri PDIP meraih 6 kursi untuk DPRD Bali dari 12 kursi di dapil itu.
Dewa Rai sendiri sebelumnya sudah tiga kali lolos ke DPRD Bali dari periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Sedangkan, Kadek Diana sendiri lolos kembali ke kursi DPRD Bali dari Dapil Gianyar dengan suara 91.243 suara.
Ia bahkan digadang-gadang akan menjadi salah satu calon Ketua DPRD Bali periode 2019-2024.
“Saya tanya ke dia kira-kira bagaimana peluang Pileg, yakin lolos apa tidak. Dia jawab, rage sing sanget sing (saya tidak terlalu). Tapi saya katakan agar serius dan maksimal berjuang untuk bisa lolos,” kata Kadek.
Ditambahkan, di Fraksi PDI Perjuangan mempunyai group WhatsApp, di mana selain anggota, di sana juga ada Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama serta Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster.
Ia menegaskan selama ini sudah membicarakan seluruh persoalan dengan 24 orang anggota termasuk terlapor.
“Saya selaku ketua sudah melakukan fungsi pembinaan, kalaupun kinerja tidak bagus, seharusnya saya sudah diperingatkan oleh Ketua DPD. Namun jika persoalannya karena berbeda pendapat, apa itu menjadi alasan dan pembenaran untuk memukul orang,” kata Kadek Diana.
Di sisi lain, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengaku dirinya akan memberikan teguran untuk Dewa Rai.
"Akan berikan teguran keras," kata Koster di sela acara di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Selasa (14/5/2019).
Koster tak memerinci jenis teguran apa yang akan dia berikan untuk kedua kader PDIP tersebut.
Dia pun belum mendapat laporan soal peristiwa pemukulan tersebut.
"Tegurannya? Ya ditegur sekeras-kerasnya, masa jadi anggota DPRD berantem," cetusnya.
Ia juga mengaku kaget dengan insiden pemukulan tersebut.
"Belum, belum (dapat laporan). Belum tahu, tiba-tiba," ujar Koster. (*)