Pria Bali ini Pekerjakan 2.000 Karyawan: Saya Tak Takut Bagi Rezeki, yang Penting Bisa Membantu
Pria Bali ini Pekerjakan 2.000 Karyawan: Saya Tak Takut Bagi Rezeki, yang Penting Bisa Membantu
Penulis: Meika Pestaria Tumanggor | Editor: Aloisius H Manggol
"Selama 12 tahun berusaha, saya menikmati, happy selalu karena saya orangnya nggak pernah diam, bekerja, bekerja, bekerja aja," tambahnya.

"Ingin maju yang penting itu komitmen, kerja keras, jangan berpikir negatif dan yang paling penting kerja kerja aja. Kalau bisa nggak usah minta pendapat terlalu banyak. Saya sukanya langsung kerja aja, jadi banyak waktu pakai di lapangan," ujar Ajik Krisna.
"Pengalaman masa muda saya yang susah, membuat saya tidak menjadi beban. Begitu saya buka usaha meskipun ada kendala, biasa bagi saya, artinya jangan berhenti bersemangat," kata Ajik Krisna.
Jalan Berliku menuju Keberhasilan
Sebagai informasi, perusahaan Ajik Krisna ini memiliki restoran, sejumlah tempat wisata terkenal di Bali, bisnis penyewaan mobil mewah, hingga hotel.
Ajik Krisna yang merupakan lulusan SMP dan dulu pernah bekerja sebagai tukang cuci mobil.
Kini dengan kerja kerasnya, sekarang ia telah menjadi pemimpin dari setidaknya 1.000 karyawan.

Dikutip dari Suar, Hingga bisa hidup serba berkecukupan seperti sekarang, Ajik harus melalui jalan yang berliku.
Ia bahkan memulai pekerjaan pertamanya sebagai tukang cuci mobil keliling dari hotel ke hotel.
Tamat SMP, Ajik Krisna meninggalkan rumahnya di daerah Seririt, Buleleng untuk mencari pekerjaan di Denpasar.
Ajik Krisna saat itu sampai di depan Hotel Rani, Sanur dan memutuskan untuk beristirahat di depan pos satpam. Ia mencoba menarik perhatian pemilik hotel dengan membersihkan sampah di depan hotel.
Pemilik hotel yang melihatnya memperbolehkan Ajik Krisna untuk tinggal di pos satpam dengan syarat ikut menjaga keamanan hotel.
Dari hotel Rani itu, Ajik Krisna mulai mencuci mobil para tamu hotel dan mendapat imbalan berupa uang Rp 2.500. Jumlah yang besar karena saat itu sebungkus nasi dan kopi harganya hanya Rp 75.
Selama 2 tahun ia mencuci mobil dari hotel ke hotel hingga seiring berjalannya waktu, ia mendapat pekerjaan baru di sebuah usaha konveksi.
Kerja kerasnya terus membuahkan hasil. Ajik bisa membangun usaha konveksi sendiri yang diberi nama Cok Konveksi.