Kisah Mistis Dalang Calonarang Bali Kerap Ada “Ngetes”, Setelah Pentas yang Ngerjai Berakhir Begini
Karena berani ngundang leak, para dalang ini pun tak jarang “dites” oleh orang-orang memiliki ilmu hitam.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Menurutnya tidak menjadi dalang calonarang pun seseorang bisa mati, sebab kematian tersebut adalah pasti.
“Berbicara masalah kematian, walaupun tidak ngundang leak, kalau sudah takdir dan waktu sudah dipanggil oleh Sang Hyang Paramawisesa, ya kita harus ‘pulang’. Tidak mesti ngundang leak dalang itu meninggal. Sebenarnya ketakutan paranoid seperti itu kalau memang dasar ikhlas ngayah tidak ada rasa takut. Itu kalau saya pribadi,” ujar Sartika.
Dalam kehidupan masyarakat Bali, orang yang kebal santet, kebal cetik, dan segala ilmu hitam dianggap memiliki kesaktian tertentu, atau membawa bekal sesabukan, atau benda-benda keramat sebagai pelindung.
Lalu apakah Sang Dalang Calonarang Dug Byor ini membawa barang-barang tersebut?
Sartika mengaku tidak membawa sesabukan dan segala jenisnya saat mementaskan wayang calonarang.
Ia mengaku cuma bermodalkan doa kepada Tuhan dan meyakini kekuasaan Tuhan dalam ajaran Hindu disebut Tri Kona: Utpeti (Lahir), Stiti (hidup), Pralina (Mati).
“Maaf mengenai sesabukan, sesikepan, bebuntilan, dan lain sebagainya kalau saya pribadi mohon maaf saya tidak menggunakan itu. Keyakinan saya cuma satu Utpeti, Stiti, Pralina. Ya kita kembalikan ke Beliau. Dasarnya satu percaya pada Ida Sang Hyang Widhi cukup bagi saya. Sesabukan saya cuma nunas ica ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” jelasnya. (*)