Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pang Balang Tamak’ Ajang Unjuk Gigi Disabilitas Tunanetra Denpasar

Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’ yang dipersembahkan oleh Yayasan Pendidikan Dria Raba

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
Ketua Sanggar Teater Sadewa, Ryan Indra Darmawan
Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’ di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Selasa (7/5/2019) lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre pada Selasa (7/5/2019) lalu tampak bising karena suara gelak tawa penonton yang datang menyaksikan Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’ yang dipersembahkan oleh Yayasan Pendidikan Dria Raba yang menangani disabilitas tunanetra.

Tidak hanya menghadirkan jalan cerita yang unik dan seru, para pemainnya pun sangat istimewa.

Mereka adalah teman-teman disabilitas tunanetra yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Dria Raba, SLB N 1 Denpasar, serta sanggar teater Sadewa.

Kegiatan ini merupakan program penyajian dan pengembangan seni UPTD Taman Budaya Art Centre 2019.

Ketua Sanggar Teater Sadewa, Ryan Indra Darmawan menyebutkan bahwa melalui Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’, teman-teman disabilitas memiliki wadah dalam berkesenian.

“Kami ingin memberikan ruang panggung dan ruang ekspresi bagi teman-teman disibilitas tunanetra agar bisa tampil,” ungkap Ryan.

Baca: BREAKING NEWS: Facebook Walikota Denpasar Rai Mantra Dihack, Mohon Perhatikan Ini

Baca: Putu Gede Siap Hadapi Tekanan Fans Bali United di Stadion Dipta

Menurutnya, teman-teman disabilitas pun memiliki bakat serta semangat yang sama seperti teman-teman teater lainnya, seperti semangat mereka dalam menghafalkan naskah sampai akhirnya berekspresi sesuai peran yang didapat.

Baginya, sebuah drama musikal merupakan salah satu pementasan yang memiliki bobot lumayan berat, mengingat pemain harus dapat memerankan perannya dengan baik serta dialog yang diucapkan pun tidak boleh keluar dari naskah.

Teman-teman yang tergabung dalam Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’ menujukkan bahwa mereka mampu dan dapat menampilkan pemantasan yang keren dan tidak kalah hebat dari teman-teman yang tidak memiliki kekurangan fisik.

“Kami ingin menginspirasi teman-teman yang normal untuk ayo bermain drama,” ucapnya.

Pimpinan Produksi Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’, Rivan menyambut baik pendapat Ryan yang menyebutkan bahwa generasi muda disabilitas juga mampu menampilkan pementasan keren.

Baca: Cerita Najwa Shihab Sampai Punya Kemampuan Beradu Argumen dan Berpikir Kritis

Baca: Suci dan Aristiani Diadili, Jalankan Bisnis Prostitusi Pekerjakan Anak Dibawah Umur

“Ini sebagai suatu wadah untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa disabilitas bukanlah beban bagi keluarga, melainkan mereka menyimpan sejuta bakat yang harus dikembangkan di tempat yang tepat, dan dengan adanya event ini, saya merasa bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,” jelasnya pada Senin (20/5/2019).

Dengan perkembangan dunia teater di Kota Denpasar, saat ini, ia berharap kedepannya kesempatan bagi disabilitas untuk menampilkan bakat dan minatnya bisa semakin terbuka lebar.

“Semoga kedepannya teman-teman disabilitas diberikan wadah atau ruang untuk tampil di depan publik, entah itu dalam pertunjukan musik, drama musikal, tari, apapun itu, karena mereka juga harus diperhatikan dan didukung,” ungkap Ryan.

Rivan menuturkan harapannya terhadap Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’ ini.

“Semoga kedepannya kita bisa selalu mendapatkan kesempatan untuk menampilkan karya dan kreativitas kita. Dan ikut melaksanakan pelestarian seni dan budaya Bali. Dan juga bisa mempertunjukan kepada seluruh dunia bahwa generasi muda disabilitas juga bisa ikut berperan dan mengambil andil dalam pelestarian budaya Bali,” harapnya.

Baca: Sampah Plastik di Bali Diklaim Menurun Signifikan, Sekda Bali Sebut Ada yang Mencapai 50 Persen

Baca: Jelang 22 Mei, Begini Imbauan Cawapres Sandiaga Uno Kepada Para Pendukungnya

“Saya sangat senang karena dengan adanya project ini, kami bisa menyalurkan bakat kami dalam teater dan kami bisa berkreasi. Saya berharap dari project sersebut, kami bisa menghibur dan membuka hati masyarakat  bahwa kami itu tunanetra bisa juga bermain teater sama seperti anak non disabilitas lainnya,” tambah Sutradara dan Penulis Naskah Pementasan Tunggal Drama Musikal ‘Pan Balang Tamak’, Rasta.

Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba, Ir Ida Ayu Pradnyani Manthara mengatakan, ini merupakan kali pertama Yayasan Pendidikan Dria Raba diberikan kesempatan menunjukkan bakat dan kemampuan dari anak-anaknya yang disabilitas tunanetra untuk bermain teater, dan ia mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Art Centre.

“Ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah yang tidak menutup ruang bagi kami yang terbatas dan ternyata kami bisa walaupun masih perlu banyak belajar dan ada banyak kendala juga,” ujar Ir Ida Ayu Pradnyani Manthara.

Menurutnya, dunia teater saat ini khususnya musikalisasi puisi sudah berkembang pesat dan sangat positif khususnya bagi penyandang disabilitas, karena telah mampu diberikan tempat dan ruang kesempatan yang sama dengan orang normal lainnya.

“Jangan batasi ruang gerak kami yang disabiltas dalam berkarya baik dalam teater musikalisasi puisi, musik dan yang lainnya. Kami selalu siap untuk diundang lagi dalam pentas seni karena kami juga manusia yang berbudaya seni walaupun Tuhan menutup mata kami,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved