Sudah Dipakai Sejak 130 Tahun Silam, Mulai Besok Satuan Kg Berubah, Ini Alasan dan Dampaknya
November lalu para ilmuwan mengumumkan akan mengganti pakem pengukur berat atau kilogram yang sudah dipakai selama 130 tahun pada 2019 ini.
Satu detik ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan atom sesium untuk berosilasi 9.192.631.770 kali.
Sementara satu kilogram didasarkan pada objek fisik yang mungkin massanya bisa berubah.
Seperti disinggung di atas, ukuran satu kilogram ditentukan oleh logam yang terbuat dari 90 persen platinum dan 10 persen iridium, yang disimpan di brangkas Paris sejak 1889.
Kilogram merupakan satu-satunya unit dasar pengukur SI yang masih ditentukan objek fisik.
International Prototype of the Kilogram (IPK), logam yang dijadikan pakem untuk mengukur kilogram sejak 1889.
Logam ini disimpan di dalam brangkas di Paris. Perubahan pakem kilogram Atas dasar ingin membuat patokan satuan kilogram berdasarkan hukum alam, para ilmuwan memutuskan untuk menghitung kilogram berdasar konstanta Planck dan rasio energi dengan frekuensi foton.
"Baru sekarang kita dapat mendefinisikan kilogram ke dalam konstanta fisika, yakni konstanta Planck, kecepatan cahaya, dan frekuensi resonansi atom sesium," jelas Quinn.
"Mengapa ketiganya? Ini karena satuan konstanta Planck adalah kgm2s-1, jadi kita pertama-tama harus mendefinisikan meteran (dalam hal kecepatan cahaya) dan kedua (dalam hal atom sesium pada atom) jam," imbuh dia.
"Jadi berdasar definisi baru, perhitungan untuk besaran satu kilogram dengan menetapkan nilai numerik konstanta Planck agar sama dengan 6.626 069 ... x 10-34 ketika dinyatakan dalam satuan SI s - 1 m2 kg, yang sama dengan Js.
"Kita tak perlu khawatir penghitungan kilogram akan berubah dan menyulitkan. Jika kita membeli satu kilogram apel sebelum definisi kilogram diubah, hasilnya akan sama dengan satu kilogram apel setelah terjadi perubahan definisi. Hal ini hanya akan memengaruhi para pakar metrologi (ahli menghitung) dan para ilmuwan pada umumnya.
Lalu bagaimana nasib logam yang disimpan di Paris?
Quinn menjelaskan, logam tersebut akan terus disimpan di tempatnya dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya untuk menghormati warisan.
"Logam itu juga mungkin akan dipelajari di masa depan untuk mengamati seberapa banyak perubahan massanya," ujar Quinn.
Dengan definisi kilogram baru yang dipastikan tidak akan berubah, para ilmuwan akan dapat memastikan apakah logam itu benar-benar kehilangan massa selama seabad terakhir.
Quinn menambahkan, meski penghitungan massa ini tampak rumit, namun sistem ini akan mudah dipahami oleh siapapun.
"Bahkan anak sekolah akan bisa bersenang-senang dengan perhitungan baru ini," ujarnya. (*)
Artikel ini ditulis Gloria Setyvani Putri telah tayang di Kompas.com
