Proyek Parkir Besakih Diajukan pada APBN 2020, Hasil Evaluasi Kemacetan saat Panca Wali Krama

Rencana pembangunan tempat parkir untuk pemedek dan wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih akan segera direalisasikan

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Wema Satyadinata
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) ditemui dalam pembukaan Porjar Bali 2019, Senin (27/5/2019). Proyek Parkir Besakih Diajukan pada APBN 2020, Hasil Evaluasi Kemacetan saat Panca Wali Krama 

Proyek Parkir Besakih Diajukan pada APBN 2020, Hasil Evaluasi Kemacetan saat Panca Wali Krama

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rencana pembangunan tempat parkir untuk pemedek dan wisatawan yang berkunjung ke Pura Besakih akan segera direalisasikan.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan pihaknya saat ini baru dalam tahap sedang merancang skematik desain.

Selanjutnya diharapkan desain sudah selesai sebelum bulan Juli 2019, dan Pemprov Bali akan mencoba mengajukan anggarannya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat tahun 2020.

“Pembiayaannya mengarah ke APBN Pusat, kita ajukan pada APBN 2020. Sekarang dalam tahap membuat desain skematiknya, sedang digodok dengan kapasitas cukup besar,” kata Cok Ace saat ditemui usai pembukaan Porjar Bali, di Lapangan Niti Mandala Renon, Senin (27/5/2019).

Dia melanjutkan, rencana pembangunan tempat parkir di area Pura Besakih dilakukan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi usai pelaksanaan Panca Wali Krama, dimana saat itu lahan parkir menjadi krodit dan menimbulkan persoalan serius.

Baca: Menuju Banjar Digital Bersama Honda Ajak Warga Banjar Palak Peka Terhadap Berita Hoax & Rabies

Baca: 3 Pemain Kunci Bali United Dipanggil ke Timnas, Ini Komentar & Harapan Teco 

“Kita melihat kemacetan yang sangat panjang bahkan ada pemedek sembahyang dari jalan karena tidak bisa masuk. Nah inilah kemarin kita bahas bagaimana membuat pola untuk parkir Pura Besakih kedepannya,” terang Mantan Bupati Gianyar ini.

Mengenai lahan yang akan digunakan, telah dilakukan identifikasi menggunakan lahan penduduk, kemudian lahan milik Kementerian Kehutanan dan juga ada beberapa tanah milik provinsi.

“Kita masih bicarakan, yang milik (Kementerian) Kehutanan, saya kira untuk kepentingan umat masih bisa dipakai,” ujarnya.

Cok Ace berharap kedepan dengan pembangunan tempat parkir tersebut, walaupun nanti ada peningkatan jumlah kunjungan, tetap bisa menampung kendaraan-kendaraan dengan kapasitas cukup banyak.

Disamping itu, tambah dia, juga bertujuan menata lingkungan di luar Pura Besakih.

Baca: TRIBUN WIKI - Layani Kredit Perumahan, Ini Daftar Alamat Kantor Bank BTN di Denpasar

Baca: BMKG Prediksi Bali Cerah Berawan, Denpasar dan Singaraja Suhu Tertinggi Capai 32 Derajat Celsius

“Fasilitasnya ada toilet. Bahkan beberapa pedagang nanti akan direlokasi dengan harapan mereka berjualan dengan tempat yang representatif, dan mereka dapat berjualan secara maksimal. Disamping juga harapan kita penataan Besakih akan lebih bagus kedepannya,” paparnya.

Selain toilet, area parkir juga dilengkapi dengan klinik kesehatan dan telah dicantumkan dalam skematik desainnya.

Berikutnya, disamping tempat parkir, juga dirancang fasilitas layanan untuk para wisatawan yaitu dengan pembangunan introduction point, sehingga wisatawan saat tiba di area Pura Besakih terlebih dahulu akan ditunjukkan diorama dan audio visual sehingga bisa melihat sepintas bagaimana keadaan di dalam Pura Besakih, bagaimana pelaksanaan upacara-upacaranya, dan termasuk sejarah Gunung Agung.

“Kapasitasnya tidak terlalu besar. Paling untuk satu grup terdiri dari 30 orang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut positif rencana penataan areal parkir di Pura Besakih sebagai salah satu bagian dari konsep penataan menyeluruh terhadap pura terbesar di Bali itu.

Baca: Diupah Segini Kirim Sabu ke Bali, Saat Diintai 2 WNA Ini Kirim Bahasa Kode Anjing Sudah Digigit

Baca: Progres Pembangunan PLTSa di TPA Suwung Masih Berkutat pada Tipping Fee

"Saya lihat ini bagus, dari sisi palemahannya dulu kita tata,” kata Koster.

Dengan adanya rencana pembangunan gedung parkir dilengkapi sejumlah fasilitas yang memiliki daya tampung lebih dari 3.000 kendaraan roda empat dan sekitar 1.500 roda dua, diharapkan mampu memecahkan masalah kemacetan dan kesemrawutan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Terlebih, rencana pembangunan gedung parkir ini juga diikuti dengan penataan alur kendaraan, sehingga tidak ada lagi kendaraan yang saling berpapasan.

Nyoman Popo Danes, salah seorang anggota tim ahli Gubernur menyatakan rencana ini bisa masuk dalam rencana umum konsep perlindungan Pura Besakih.

Ia melihat selama ini banyak pihak yang mencoba berkontribusi terhadap Pura Besakih, namun tidak dalam satu konsep besar yang sama.

Oleh karena itu, kata dia, rencana ini akan menjadi bagian dari konsep perlindungan yang sedang disusun oleh tim yang telah dibentuk Pemprov Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved