'Menuju Banjar Digital Bersama Honda' Ajak Warga Banjar Palak Peka Terhadap Berita Hoax & Rabies
Balai Banjar Palak Sukawati, Gianyar, Sabtu (25/5/2019) siang diramaikan dengan rangkaian acara 'Menuju Banjar Digital Bersama Honda'
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
'Menuju Banjar Digital Bersama Honda' Ajak Warga Banjar Palak Peka Terhadap Berita Hoax & Rabies
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Balai Banjar Palak Sukawati, Gianyar, Sabtu (25/5/2019) siang diramaikan dengan rangkaian acara 'Menuju Banjar Digital Bersama Honda'.
Program kerja sama antara Astra Honda Motor dan Tribun Bali ini menghadirkan berbagai kegiatan seru yang akan menghibur serta mengedukasi masyarakat melalui kegiatan sosialisasi.
Sejak siang, warga tampak antusias mengikuti kegiatan servis motor murah yang dihadirkan Astra Honda Motor, sedangkan pada sore hari menjelang malam warga berdatangan ke Balai Banjar untuk mengikuti sosialisasi dan menikmati acara hiburan.

Sosialisasi pertama mengenai latihan penulisan berita serta mengetahui apa itu berita hoax.
Sosialisasi ini dibawakan oleh Manager Online Tribun Bali, Ida Ayu Made Sadnyari.
Dalam sosialisasi tersebut, ia memberitahukan kepada warga pentingnya 5 W + 1 H dalam pembuatan berita.

"Warga bisa lebih cerdas, dalam artian mengetahui ini berita yang hoax atau bukan. Jadi, ketika melihat berita tidak langsung share tapi melihat dulu ke media mainstream seperti Tribun Bali atau media lainnya yang terpercaya," ujarnya dalam kesempatan tersebut.
Keseruan semakin terasa ketika perwakilan Mahasiswa Semester Enam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Minat Profesi Suluh memberikan sosialisasi mengenai penyakit rabies.
Baca: 3 Pemain Kunci Bali United Dipanggil ke Timnas, Ini Komentar & Harapan Teco
Baca: TRIBUN WIKI - Layani Kredit Perumahan, Ini Daftar Alamat Kantor Bank BTN di Denpasar
Baca: BMKG Prediksi Bali Cerah Berawan, Denpasar dan Singaraja Suhu Tertinggi Capai 32 Derajat Celsius
Salah satu pemateri, Cikal Farah mengajak warga menonton video salah satu korban yang terkena penyakit tersebut, warga pun tampak serius menyaksikannya.
"Rabies merupakan penyakit anjing gila yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem saraf pusat, yang diincar oleh virus ini sendiri adalah otaknya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui hewan ke manusia ataupun manusia ke hewan dan ini bersifat infeksi akut," jelasnya.

Ia menyebutkan, penyakit ini masuk ke Bali pada tahun 2008 dan terus menyebar.
Kurangnya empati serta edukasi masyarakat ke hewan, seperti ketika hewan sakit kebanyakan manusia membuang anjing merupakan salah satu penyebab penyakit ini terus menyebar.
Baca: Diupah Segini Kirim Sabu ke Bali, Saat Diintai 2 WNA Ini Kirim Bahasa Kode Anjing Sudah Digigit
Baca: Progres Pembangunan PLTSa di TPA Suwung Masih Berkutat pada Tipping Fee
Baca: 24.655 Lulusan SMP di Bali Tak Bisa Masuk SMA/SMK Negeri
"Pertama kali yang harus dilakukan ketika sudah tergigit anjing adalah harus mencuci luka dengan sabun atau bisa juga sabun colek selama10 sampai 15 menit, setelah itu harus diberikan antiseptik, kemudian harus secepatnya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," ucap Cikal.