Simpang Ring Banjar

Sang Hyang Jaran sebagai Sesari, Ada Sejak Tahun 1894 Masehi

Pakraman Jungut Batu di Pulau Lembongan kaya dengan warisan seni dan budaya, satu diantaranya adalah tari Sang Hyang Jaran

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Dok Pribadi
Tari Sang Hyang Jaran. Sang Hyang Jaran sebagai Sesari, Ada Sejak Tahun 1894 Masehi 

Biasanya para penari Sang Hyang Jaran ini juga menginjak serabut kelapa yang dibakar.

Baca: Disdik & Dewan Kumpulkan Kepsek, Sosialisasi PPDB Sistem Zonasi Agar Diteruskan ke Orangtua Siswa

Baca: Satu-satunya SMP Swasta Terancam Tutup, SMP PGRI Semarapura Sulit Dapat Siswa Sejak Zonasi

Meskipun tidak menggenakan alas kaki, para penari tersebut tampak sama sekali tidak merasakan panas.

Mereka terus menginjak dan menendang bara api, sembari mengikuti alunan kidung.

Tarian Sang Hyang Jaran biasanya dibawakan pada saat-saat tertentu, terutama saat piodalan di pura atau sebagai bentuk sesangi atau ucapan syukur.

Hingga saat ini, tarian Sang Hyang Jaran menjadi tarian ikon dari Pulau Nusa Lembongan.

Sementara Perbekel Desa Jungut Batu, Made Suryawan mengungkapkan, saat ini tersisa dua sekaa (kelompok) tari Sang Hyang Jaran di Pakraman Jungut Batu, yakni Sang Hyang Jaran Oncar Srawa dan Sang Hyang Tedok Pangkung.

"Biasanya tari Sang Hyang Jaran di Jungut Batu juga dipentaskan di Balai Banjar atau  tempat umum untuk me-sesangi (bersyukur). Bisa dipentaskaan saat harapan seseorang terwujud, seperti mengharapkan punya anak atau sembuh dari sakit," jelasnya. 

75% Bekerja untuk Pariwisata

Tarian Sang Hyang memang sangat melekat dengan tradisi masyarakat di Pulau Lembongan.

Baca: Pensiunan PNS Teriak-teriak Ingin Temui Bupati, Meracau Kemudikan Mobil Keliling Pemkab Tabanan

Baca: Pengedar Sabu Diringkus, Polisi Incar Alit Dua Bulan, Temukan 66 Paket Sabu Saat Penggeledahan

Di kepulauan ini, setidaknya terdapat 23 jenis tarian Sang Hyang.

Selain Sang Hyang Jaran di Pakraman Jungut Batu, ada pula Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Bumbung, Sang Hyang Penyalin, Sang Hyang Lingga, Sang Hyang Joged, Sang Hyang Dukuh Ngaba Cicing, Sang Hyang Dukuh Masang Bubu, Sang Hyang Sampi, Sang Hyang Bangu-Bangu, Sang Hyang Kebo, Sang Hyang Tiling-Tiling, Sang Hyang Enjo-Enjo, Sang Hyang Manjangan, Sang Hyang Tutut, Sang Hyang Jangolan Dukuh Ngaba Penyu, Sang Hyang Barong, Sang Hyang Kelor, Sang Hyang Capah, Sang Hyang Perahu, Sang Hyang Sumbul, Sang Hyang Payung & Sang Hyang Bunga.

Perkembangan pariwisata di Pakraman Jungut Batu juga kini sangat berkembang.

Wisatawan setiap harinya selalu memadati wilayah Jungut Batu untuk menikmati wisata bahari.

Hotel dan restoran berbintang pun semakin menjamur di wilayah ini.

Dari sekitar 960 KK di Pakraman Jungut Batu, saat ini sekitar 75 persennya berprofesi di sektor pariwisata.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved