Mei 2019 Nilai Tukar Petani di Bali Turun Sebesar 0,07 Persen

Pada Mei 2019, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) atau Farmers Term of Trade di Provinsi Bali tercatat mengalami penurunan

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
KOMPAS.com
Ilustrasi petani. Mei 2019 Nilai Tukar Petani di Bali Turun Sebesar 0,07 Persen 

Penurunan yang terjadi pada It dipengaruhi oleh turunnya rata-rata harga gabah pada kelompok padi mencapai 1,25 persen.

Sebaliknya kelompok palawija tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen, khususnya pada tanaman jagung, ketela pohon, dan kacang tanah.

Sementara itu, penurunan pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar 0,45 persen meskipun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) tercatat berbeda arah, yaitu naik sebesar 0,51 persen.

NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) pada bulan Mei 2019 tercatat mengalami penurunan terdalam dibandingkan subsektor yang lain, yaitu mencapai sebesar 1,76 persen dari 95,02 menjadi 93,35.

Baca: Amerika Warning Turki Soal Beli Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia, Kini Peringatkan India

Baca: Pentas Musik Berlatar Hamparan Sawah Sehabis Panen, Melali Bareng Musisi Sembari Belajar Ekologi

Hal ini terjadi karena It tercatat mengalami penurunan sedalam 2,03 persen, sedangkan Ib tercatat mengalami penurunan yang lebih dangkal, yaitu sebesar 0,28 persen.

"Penurunan pada It dipicu oleh turunnya rata-rata harga komoditas hasil perkebunan rakyat, seperti kopi dan cengkeh," jelasnya

Disisi lain, penurunan Ib disebabkan oleh turunnya indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,37 persen, meskipun indeks BPPBM tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen.

Sementara itu, NTP Subsektor Hortikultura (NTP-H) pada bulan Mei 2019 tercatat mengalami kenaikan setinggi 0,97 persen, dari 101,41 pada bulan sebelumnya menjadi 102,39.

Kenaikan ini, kata Adi, disebabkan oleh It yang tercatat naik sebesar 0.73 persen sedangkan lb tercatat mengalami penurunan sedalam 0,24 persen.

Kenaikan yang terjadi pada It merupakan sumbangan dari naiknya indeks harga pada kelompok buah-buahan sebesar 2,21 persen meskipun tertahan oleh penurunan harga yang terjadi di kelompok sayur-sayuran dan tanaman obat masing-masing sebesar 2,06 persen dan 0,31 persen.

Adapun beberapa komoditas yang tercatat menyumbang kenaikan pada It, antara lain salak, bawang putih, semangka dan anggur.

Sementara tu, penurunan pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks kelompok Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,36 persen meskipun ditahan oleh kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,15 persen.

Subsektor peternakan yang terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas, dan hasil ternak Indeks NTP-Pt pada bulan Mei 2019 tercatat mengalami kenaikan setinggi 0,33 persen, dari 115,50 menjadi 115,88.

Baca: Identitas Remaja Perempuan yang Tewas dengan Tangan Terikat Berhasil Diungkap, Ditemukan Luka Ini

Baca: BMKG: Cuaca Cerah Berawan Terjadi di Seluruh Bali, Suhu Lebih Rendah dari Biasanya

Kenaikan ini disebabkan oleh It yang tercatat menurun sedalam 0,06 persen, sedangkan Ib tercatat mengalami penurunan yang lebih dalam yaitu sebesar 0,39 persen.

"Penurunan It disebabkan oleh turunnya indeks kelompok ternak kecil, unggas dan hasil ternak masing-masing sebesar 1,70 persen, 1,21 persen dan 1,14 persen. Sebaliknya, kelompok ternak besar tercatat mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,84 persen. Penurunan yang terjadi pada It, disumbang oleh turunnya harga babi, telur ayam ras dan ayam buras," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved