Profil Jerry Aurum, Mantan Suami Denada Yang Ditangkap Polisi Saat Anaknya Berjuang Melawan Kanker

Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Erick Frendriz membenarkan penangkapan tersebut.

Editor: Eviera Paramita Sandi
KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN
Jerry Aurum diabadikan seusai menjalani sidang perceraian dengan agenda pembacaan gugatan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (3/8/2015). 

Profil Jerry Aurum, Fotografi Andal yang Karyanya Kerap Dipuji 

Menyebut namanya, Jerry Aurum tak asing lagi bagi pecinta fotografi.

Ia adalah salah satu fotografi terbaik yang dimiliki Indonesia yang telah diakui dunia Internasional.

Jika disebutkan namanya tentu orang akan langsung melontarkan pujian padanya.

Mengutip blog biografi-pengusaha-muda, disebutkan Femalography adalah salah satu pamerannya yang membuktikan dedikasinya terhadap dunia potret memotret.

Pameran yang menontonkan foto 100 wanita cantik dan ternama ini telah sukses membius para pecinta seni foto.

Jerry berhasil menampakkan sisi lain dari para wanita ayu tersebut seperti indahnya ikan yang berenang di air kemudian dibekukn dengan serta merta.

Tak tanggung-tanggung wanita sekelas Dian Sastrowardoyo, Aline, Rachel Maryam, Dinna Olivia, Indah Kalalo, VJ Chaty dan lain sebagainya didaulat menjadi modelnya.

Tak pelak lagi bukan hanya keahliannya dalam memotret dan desain yang dipertaruhkan namun juga ia harus merogoh kocek dalam-dalam untuk mendanai pameran tunggalnya tersebut.

Membidik Segmen Terbaik

Jerry Aurum tak hanya piawai membidikkan kamera namun ia juga sangat lihai mengelola perusahaannya. Ia memulai dari nol dengan bermodal 500 eksemplar kalender yang ia hiasi foto-fotonya.

Sebelum membuka usaha sendiri, ia sempat dua kali pindah kerja di dua perusahaan desain berbeda sebagai perancang grafis.

“Saat tiba di Jakarta, saya betul-betul buta kota ini. Bahkan jalur bis pun saya tak tahu. Padahal gaji saya waktu itu hanya 1,5 juta. Bayangkan saja bagaimana pergulatan hidup di kota ini,” katanya.

Akhirnya pria kelahiran Medan, 26 Mei 1976 inipun memutuskan memulai perjalanan dan peruntungannya empat bulan setelah ia menetap di Jakarta.

Barangkali, kemewahan yang ia miliki ketika memulai usahanya kala itu adalah selembar ijazah cumlaude dari jurusan desain komunikasi visual ITB dan berpeti-peti keyakinan yang menumpuk di benaknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved