Tips Sehat untuk Anda
Mulai Biasakan Jalan Kali 30 Menit Setiap Hari & Dapatkan 10 Manfaat Kesehatan Ini
Manfaat dari jalan kaka yang merupakan kegiatan fisik yang tidak terlalu berat ini memang banyak
Mulai Biasakan Jalan Kali 30 Menit Setiap Hari & Dapatkan 10 Manfaat Kesehatan Ini
TRIBUN-BALI.COM - Mulai Biasakan Jalan Kali 30 Menit Setiap Hari & Dapatkan 10 Manfaat Kesehatan Ini
Seperti pepatah tentang apel: jalan kaki 30 menit sehari dapat menjauhkan kita dari dokter.
Manfaat dari kegiatan fisik yang tidak terlalu berat ini memang banyak, mulai dari membantu menurunkan berat badan dan mengurangi stres, hingga menurunkan tekanan darah.
Menurut dokter Melina B. Jampolis, penulis buku The Doctor on Demand Diet, berjalan kaki 30 menit sehari yang dilakukan secara teratur merupakan salah satu hal terbaik dan mudah yang bisa kita lakukan untuk kesehatan tubuh.
“Berjalan adalah olahraga nomor satu yang saya sarankan untuk sebagian besar pasien saya karena itu paling mudah untuk dilakukan. Tidak memerlukan apapun kecuali sepasang sepatu tenis,” katanya.
Yuk, simak apa saja manfaat hebat dari rutinitas jalan kaki setiap hari, minimal 30 menit.
1. Memperbaiki mood
Sebagian orang butuh sebatang coklat atau semangkuk mi kuah untuk memperbaiki hari yang buruk.
Berjalan kaki merupakan alternatif yang lebih sehat karena efeknya sama tapi kalori yang masuk nol.
Baca: Manfaat Minum Jus Seledri untuk Kecantikan Kulit, Bikin Lebih Awet Muda hingga Glowing!
Baca: Tampil di PKB 2019, Badung Bawa Misi Kembalikan Pakem Drama Gong dan Sor Singgih Bahasa Bali
Jampolis mengatakan, penelitian menunjukkan jalan kaki memodifikasi sistem saraf sehingga bisa menurunkan emosi kemarahan dan permusuhan.
Apalagi, jika kita berjalan dengan pasangan, tetangga, atau sahabat, interaksi sosial bisa membantu hubungan semakin erat dan meningkatkan suasana hati.
2. Meningkatkan Kreativitas
Menurut sebuah studi tahun 2004 di Journal of Experimental Psychology, Learning, Memory, and Cognition, berjalan bisa meningkatkan keativitas.
Para peneliti melakukan tes berpikir kepada dua subjek: orang yang sambil duduk dan orang yang sambil berjalan. Hasilnya para pejalan kaki lebih kreatif.