Ngopi Santai
Aku dan Anjing di Lintasan Jogging Itu
Intinya, saya memohonkan supaya anjing itu diberi keselamatan. "Semoga kamu berbahagia..., semoga kamu berbahagia...".
Penulis: Sunarko | Editor: Rizki Laelani
Saat jalani putaran ketiga, tiba-tiba terlihat anjing pas di tengah lintasan yang akan saya lalui. Tidak tahu, anjing itu milik siapa. Tapi untuk tuntaskan putaran, mau tak mau saya harus melewati tempat anjing itu berdiri.
Si anjing itu agak besar. Taringnya sudah agak terlihat dari beberapa meter (lha iya kok sorot mata saya ini tertujunya ke arah taring...).
Namun, berbekal “ilmu” dari seringnya menonton serial ”Dog Whisperer”, saya mulai agak mengerti bagaimana berhadapan dengan anjing.
Saya juga berpikir untuk menguji ilmu itu, yang intinya adalah tentang bagaimana berkomunikasi secara pas (dengan anjing) dalam ranah energi --yang itu erat terkait dengan dinamika emosi atau perasaan.
Pesan utama Cesar Milan dalam menghadapi anjing adalah: tetaplah tenang namun tegas (calm and assertive).
Mencoba terus mengingat pesan Cesar itu, serta terutama agar perasaan lebih tenang ketika berhadapan dengan anjing, saya juga mengucap doa dalam hati.
Intinya, doa untuk menetralisir rasa takut dan tentang keselamatan anjing.
"Semoga kamu berbahagia..., semoga kamu berbahagia...".
Demikian salah satu kalimat "doa" yang terucap berkali-kali dalam hati, yang saya tujukan kepada anjing itu sembari saya terus jalan.
Baca: Gempa Situbondo dan Gonggongan Anjing-anjing Itu
Kalimat "doa" kebahagiaan itu saya ketahui pertama kali dari sebuah pelatihan tentang abundance (keberlimpahan diri).
Sesungguhnya "doa" itu mengutip dari pelajaran unik yang diperkenalkan oleh seorang karyawan Google Inc., insinyur Chade Meng Tan.
Nama Meng (demikian panggilan Chade Meng Tan) melambung beberapa tahun lalu.
Dialah orang yang berhasil menginspirasi perubahan budaya kerja di Google, yang hal itu pada gilirannya sukses membawa Google Inc. berada di peringkat pertama dunia sebagai perusahaan paling nyaman untuk tempat kerja.
Rangking pertama itu dipertahankan Google selama beberapa tahun.
Meng yang kemudian ditempatkan di Universitas Google (semacam lembaga diklat-nya korporasi itu) adalah kreator virus kebahagiaan di Google lewat program pelatihan uniknya yang bernama Search Inside Yourself.
Mengikuti program itu, karyawan Google dilatih Meng untuk membiasakan diri berpikir bahagia, salah-satunya dengan setiap hari selama 10 detik mendoakan dalam hati minimal 2 orang yang dijumpainya di kantor.