Proses Autopsi Selesai, RSUP Sanglah Ungkap Ciri-ciri Mayat Dalam Kardus di Tabanan
Mayat dalam kardus yang ditemukan di Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, telah diautopsi di RSUP Sanglah
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Pada saat ditemukan, kondisi mayat tersebut sudah membusuk namun kering.
Pakaian berupa baju hitam dan celana pendek masih melekat.
Mayat ditemukan dalam sebuah kardus berwarna cokelat yang sudah dilakban dan terikat tali rafia warna hitam.
Baca: Spider Wan Tetap Fokus dan Jaga Konsistensi
Baca: DLHK Imbau Festival Budaya Pertanian Bebas Kantong Plastik, Pengunjung Taat Bakal Dapat Reward Ini
Sedikit informasi yang diperoleh, rambut dari mayat tersebut berwarna pirang dan panjang.
Dugaan awal jenis kelamin mayat tersebut adalah perempuan.
Informasi yang diperoleh, mayat tersebut ditemukan seorang warga bernama I Nyoman Dudi Astawa yang sedang ngarit (mencari rumput) di sekitar lokasi.
Tak lama berselang, Dudi Astawa mencium bau busuk sehingga mencari sumbernya.
Ternyata, tak jauh dari lokasi ia mencari rumput, ia melihat sebuah kardus di bawah senderan pinggir jalan.
"Saksi mencium bau busuk yang sangat menyengat dari dalam kardus yang dalam keadaan terikat dengan tali rafia warna hitam."
Baca: Benarkah Kenaikan Gaji Tak Membuat Pegawai Bahagia? Begini Penjelasan Studi
Baca: Ulama Al-Azhar Mesir Apresiasi Penyebarluasan Islam Moderat di Banyuwangi
"Ia kemudian memanggil saksi lainnya untuk membuka kardus sama sama. Ternyata setelah dibuka dengan sebatang bambu, ia melihat seperti paha manusia," tutur AKP I Putu Oka Suyasa.
Tak lama berselang, warga lainnya datang. Mereka kemudian memastikan kembali apa isi dalam kardus tersebut untuk selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke bendesa setempat dan ke Polsek Selemadeg Timur.
"Setelah mendapat laporan, kami bersama tim langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP," katanya.
AKP I Putu Oka Suyasa mengatakan, dari hasil olah TKP ditemukan ciri-ciri korban seperti rambut panjang berwarna pirang, badan menghadap ke atas dengan posisi tengadah, kaki kanan dan kiri menekuk, dan terbungkus kardus cokelat.
Kemudian juga menggunakan baju kaos warna hitam dan mengenakan celana kaos pendek bertali ikat. (mpa/mfs)