Breaking News

Pesta Miras 2 Galon Berakhir Tragedi Penusukan di Denpasar Ungkap Fakta Ini, Dominggus Murni Melerai

Polisi mengungkap fakta baru mengenai Damung Kilimandu alias Angga (34).

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
TERSANGKA - Polisi menghadirkan Damung Kilimandu alias Angga (34), tersangka pembunuh Dominggus Dapa (24) saat rilis pers di Denpasar, Rabu (3/7/2019). Almarhum Dominggus Dapa (kanan) korban penusukan di kawasan Taman Pancing, Gang Nila, Pemogan, Denpasar Selatan.   

Lalu terjadilah pembunuhan. Dominggus meninggal dunia dengan 3 tusukan di badannya.

Kapolsek Wirajaya menyatakan, pisau yang dipakai pelaku dibawa dari kampung halamannya di Sumba. 

Lebih lanjut dikatakannya, awalnya belasan orang  berkumpul di warung makan Pondok Mr Odon untuk merayakan hari ulang tahun Sony,  teman pelaku.

Mereka minum minuman keras yaitu campuran bir dan arak di dalam galon lalu dibagikan kepada semua yang hadir.

"Sebenarnya tidak ada perselisihan tapi karena dalam kondisi mabuk berat dengan menghabiskan dua  galon arak dicampur beberapa krat bir. Apapun bisa dipicu oleh minuman arak," tambahnya. 

Saat polisi menangkapnya di TKP, pelaku Angga masih dalam keadaan mabuk. "Ada sebanyak 16 orang yang kita giring," tambah Wirajaya.

Suka Bergaul

Dominggus Dapa yang meninggal secara mengenaskan pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 20.30 Wita merupakan pemuda yang suka bergaul.

Dia pernah kuliah di IKIP Budi Utomo Malang selama satu setengah tahun.

Dominggus berhenti kuliah lantaran tak memiliki biaya untuk melanjutkan studi.

Hal ini diungkapkan kerabatnya, Agustinus Tuna Zada kepada Tribun Bali di rumah duka RS Sanglah, Selasa (2/7) malam.

"Korban kalau sama saya masih keluarga dekat. Orangnya ini yang kita kenal suka bergaul sama siapa saja dan setahu saya tidak punya masalah dengan orang lain selama di Bali," ujar Agustinus.

Dominggus pernah bekerja beberapa bulan di bandara lalu di kota Denpasar di sebuah perusahaan swasta.

Agustinus mengakui, keluarga sangat terpukul atas kejadian tersebut.

"Ada keluarga yang tidak terima, tapi karena sudah terjadi ya diikhlaskan saja," tambahnya.

Mewakili keluarga dia berharap agar kasus serupa  ini tidak terulang dan kiranya menjadi pelajaran.

"Karena berawal dari minuman keras hingga hal ini terjadi. Kita ingin tidak ada kejadian seperti ini lagi," ujarnya. (riz/rin)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved