Tip Sehat untuk Anda
Mengeluh Bukan Cara Bijak Mengelola Stres, Ini 5 Solusi yang Harus Kamu Coba
Daripada kita terus-menerus mengeluh atau sambat tanpa menemukan solusi, lebih baik kita segera move-on untuk mencari jalan keluar dengan cara berikut
TRIBUN-BALI.COM - Mengeluh atau sambat kerap diasosiakan dengan kegiatan negatif yang sama sekali tidak berguna.
Jujur saja, kita semua pasti pernah melakukan yang namanya sambat.
Hari ini saja, tepatnya tanggal 11 Juli 2019 pukul 11 WIB, sudah terhitung 3.000 orang lebih yang sambat di Twitter hingga hastag #Sambatadalah menjadi trending topic di Indonesia.
"#SambatAdalah caraku meluapkan emosi," tulis seorang pengguna Twitter.
Bahkan, salah satu netizen pun mengklaim sambat sebagai kegiatan yang asyik dilakukan.
Lantas, pakah sambat adalah kecenderungan alamiah seorang manusia saat melihat hal yang dianggap salah?
Lalu, apakah sambat sebenarnya memiliki manfaat?
Penelitian telah menunjukkan, mengeluh, ketika dilakukan dengan benar, juga dapat memiliki keuntungan psikologis.
"Mengeluh memungkinkan kita mencapai hasil yang diinginkan seperti simpati dan perhatian," kata Robin Kowalski, seorang profesor psikologi di Clemson University.
"Semua orang pasti pernah mengeluh," tambahnya.
Riset yang dilakukan Kowalski dalam Journal of Social Psychology juga telah membuktikannya.
Menurut riset, mereka yang mengeluh dengan harapan mencapai hasil tertentu, cenderung lebih bahagia daripada mereka yang hanya mereka yang menyimpan "unek-unek" tersebut dalam hatinya.
Psikoterapis Tina Gilbertson mengatakan, seseorang yang mengeluh bukan berarti mereka tak mampu menjadi positif.
Mereka hanya merasa sangat tertekan dengan semua emosi yang ada dalam dirinya, sehingga harus meluapkannya untuk mendapatkan perhatian orang lain.
Mengeluh dianggap hanya memberi pikiran negatif dalam hidup kita.