8 Hal Ini Akan Banyak Ditemukan di Bali Saat Hari Raya Galungan

Dalam perayaan hari yang suci ini banyak pernak-pernik atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Bali dalam menyambut Galungan ini.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019). Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan "Dharma" (kebenaran) melawan "Adharma" (kejahatan) yang diperingati dengan melakukan persembahyangan bersama di setiap pura di Bali. 

Penjor ini merupakan lambang Bhatara Mahadewa yang berstana di Gunung Agung atau Bhatara Siwa.

Dalam membuat penjor, adapun sarananya yaitu pala bungkah atau segala jenis umbi-umbian, pala gantung segala jenis yang tergantung seperti buah-buahan, palawija atau biji-bijian, bambu, kasa putih kuning, lamak.

Penjor tersebut ditancapkan di depan pintu masuk saat penampahan sore agar esoknya saat Galungan masih dalam keadaan segar. 

3. Daging Babi

Pedagang daging babi di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Sabtu, (6/2/2016), jelang hari raya Galungan harga daging babi di pasar badung mencapai harga Rp 55 ribu per kilonya.
Pedagang daging babi di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Sabtu, (6/2/2016), jelang hari raya Galungan harga daging babi di pasar badung mencapai harga Rp 55 ribu per kilonya. (Tribun Bali/ I Nyoman Mahayasa)

Sehari sebelum Hari Raya Galungan disebut dengan penampahan.

Saat penampahan ini, umat Hindu akan memotong hewan berupa babi walaupun ada yang memotong ayam.

Dikala memotong babi ini, secara bergotong royong mereka akan membersihkan hingga membagi daging babi yang juga bisa disebut dengan mepatung.

Nantinya daging babi ini akan diolah menjadi aneka sarana upakara dan juga hidangan seperti lawar, sate, komoh, timbungan, maupun urutan.

4. Dodol

Dodol produksi Desa Penglatan, Singaraja
Dodol produksi Desa Penglatan, Singaraja (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Dodol di Bali biasanya dibuat menggunakan injin atau ketan hitam sehingga warna dodol tersebut menjadi hitam.

Akan tetapi, saat ini sudah banyak dijumpai dodol warna-warni dengan varian rasa yang juga bervariasi.

Namun yang menjadi ciri khas dodol yaitu rasanya yang manis dan kenyal.

Ketika Galungan dodol ini merupakan salah satu jenis jajanan Bali yang digunakan sebagai sarana membuat banten.

Bahkan di Buleleng saat Galungan ada dodol yang sangat sikenal yaitu dodol Penglatan yang memiliki warna dan rasa bervariasi.

Selain itu, menjelang Galungan di wilayah Tejakula, Buleleng di sepanjang jalur Singaraja-Karangasem akan ditemui banyak penjual dodol.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved