Kasus Bayi Dibuang di Bali, Mungkinkah Depresi Hingga Kerusakan Otak Yang Jadi Pemicunya?

Apa sebenarnya yang menyebabkan para orangtua ini tega membuang darah dagingnya sendiri?

Editor: Eviera Paramita Sandi
Kolase Tribun Bali
Pelaku pembuang bayi di Denpasar dan Bangli saat dirilis kepolisian. Keduanya tega membuang darah dagingnya sendiri 

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa tren angka depresi di Indonesia cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Artinya, semakin tua semakin jarang ditemukan kasus depresi baru.

Kerusakan otak bisa terjadi akibat depresi

Dikutip dari Healthline, depresi mayor melibatkan gangguan pada tiga bagian utama otak yang meliputi hippocampus, amygdala, dankorteks prefrontal.

Depresi mayor itu sendiri diartikan sebagai jenis depresi berat atau depresi klinis.

Depresi mayor merupakan salah satu dari dua jenis depresi yang paling sering terdiagnosis.

Berikut adalah penjelasan mengenai kerusakan pada tiga bagian otak tersebut akibat dari depresi berat:

1. Hipocampus

Hippocampus terletak di dekat pusat otak.

Bagian otak ini berfungsi untuk menyimpan kenangan dan mengatur produksi kortisol.

Kortisol adalah hormon yang akan dikeluarkan ketika anda mengalami stres, baik secara fisik maupun mental.

Masalah baru akan timbul ketika kortisol yang dilepaskan jumlahnya berlebihan.

Kadar kortisol berlebih dalam jangka waktu panjang dapat menjadi penanda gejala depresi.

Kortisol yang diproduksi berlebih dapat menyusutkan sel saraf (neuron) di dalam hippocampus otak.

Di saat bersamaan, kadar kortisol berlebih juga akan memperlambat produksi sel-sel neuron baru.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved