Netizen Sempat Heboh Busa Halus di Sungai Dulu Kauh Besan, Ternyata Ini Penyebabnya
Bendesa Besan Ketut Wardana menjelaskan, busa halus tersebut ditemui di sungai Dulu Kauh, Senin (29/7/2019) lalu.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Sunarko
Netizen Sempat Heboh Busa Halus di Sungai Dulu Kauh Besan, Ternyata Ini Penyebabnya
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Media sosial sempat dihebohkan dengan munculnya busa halus di sungai Dulu Kauh Desa Besan, Dawan, Klungkung.
Banyak yang memperkirakan busa tersebut, dikarenakan pencemaran lingkungan. N
amun setelah dipastikan oleh pihak desa, busa misterius tersebut muncul dari kulit pohon kutat atau pohon mangir ( Ganophyllum falcatum ) yang ditebang di pinggir sungai setempat.
Bendesa Besan Ketut Wardana menjelaskan, busa halus tersebut ditemui di sungai Dulu Kauh, Senin (29/7/2019) lalu.
Setelah menerima informasi tersebut, ia dan pecalang langsung ke lokasi untuk melihat busa halus yang sempat rami di medsos tersebut.
• Kapolsek Kuta Utara Benarkan Hotman Paris Lapor Kehilangan Handphone
• Dituduh Farhat @hotmanparisofficial Berisi Konten Porno, Hotman: Handphone Hilang di Petitenget
• Info BMKG Peringatan Dini Tsunami untuk Wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Lampung,
• UPDATE GEMPA! Tinggal di Pelabuhan Ratu, Syifana Terus Menangis Ikut Rombongan Pengungsi
Setelah di lokasi, ketika masih ada warga yang menebang pohon jenis kutat atau pohon mangir di tegalan milik warga setempat, Luh Suti.
"Setelah kami lihat busa halus yang diperbincangkan warga, itu busa yang biasa muncul dari getah pohon kutat. Itu alamiah, dan biasa itu. Kulit pohon ini, juga biasa dijadikan warga lokal sebagai bahan lau (bahan fermentasi untuk membuat tuak)," ujar Ketut Wardana, Jumat (2/8/2019).
Ia menjelaskan, busa halus itu muncul dari kulit kayu sisa-sisa tebangan pohon kutat menggunakan gergaji kayu.
Sisa-sisa kulit kayu tersebut lalu terkena air, dan menyebabkan busa yang saat ini ramai dibicakan di media sosial.
"Ini tidak berbahaya, ini alamiah. Orang yang mebang pohon ini, juga kerap kali melihat hal seperti ini," jelasnya.
Pohon kutat yang disebut oleh warga lokal, merupakan pohon mangir (Ganophyllum falcatum) yang biasa tumbuh liar di tegalan warga.
Kayu dari pohon ini termasuk kayu kuat, yang biasanya dimanfaatkan warga sebagai kayu bangunan.
Sementara kulit batangnya dapat digunakan untuk sabun. (*)