Dengar Kabar Wayan Ada & Arsana Tewas di Jepang, Orangtuanya di Bali Langsung Menangis dan Syok

Dua pemuda Bali yang meninggal di Jepang, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20) merupakan warga Desa Pempatan, Rendang, Karangasem.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Lokasi dua warga Indonesia tenggelam di Sungai Warashina Kota Iwaba Perfektur Shizuoka Jepan, Minggu (4/8/2019). 

Sementara terkait jenazah kedua korban, masih belum jelas apakah akan dibawa ke Karangasem atau dikremasi di Jepang.

Tapi dari pihak keluarga berharap jenazah bisa dibawa pulang. Pihak keluarga berharap biaya pemulangan jenazah bisa dibantu oleh pemerintah. 

Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang.
Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang. (Tribun Bali/Prima)

Seperti diketahui sebelumnya, kabar duka datang dari Jepang.

Dua warga Bali, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20), dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam terbawa arus Sungai Warashina Perfektur Shizuoka, Minggu (4/8) waktu setempat.

"Seseorang kemarin melapor kepada polisi ada dua lelaki meloncat dari batu ketinggian, namun tak muncul lagi di sungai tersebut," ungkap sumber kepolisian kepada koresponden Tribunnews.com (Grup Tribun Bali), Richard Susilo, di Tokyo, Jepang, Senin (5/8).

Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad kedua pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi masyarakat setempat serta pihak kepolisian yang berdatangan.

Keduanya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena tenggelam.

Keduanya dilaporkan sedang bermain bersama temannya di sungai itu.

Namun pihak kepolisian Jepang masih terus mengusut penyebab kematian Wayan Ada dan Wayan Ariana tersebut.

Dari penelusuran Tribun Bali, kemarin, kedua korban diketahui berasal dari Desa Pempatan, Rendang, Kabupaten Karangasem.

Wayan Ada merupakan warga Banjar Pempatan dan Wayan Ariana dari Banjar Waringin. Diduga, keduanya tengah mengikuti magang di Jepang.

Dilaporkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.20, Minggu (4/8), di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.

Mereka bermain di sungai itu bersama 10 teman lainnya yang juga melakukan barbeque.

Seorang penduduk setempat, Kitagawa (63), mengungkapkan sungai tersebut cukup dalam sekitar 3 meter dan cukup membahayakan.

"Oleh karena itu sekolah dasar di dekat lokasi tersebut melarang para muridnya berenang di lokasi bahaya tersebut karena sudah pernah ada korban sebelumnya," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved