Dengar Kabar Wayan Ada & Arsana Tewas di Jepang, Orangtuanya di Bali Langsung Menangis dan Syok
Dua pemuda Bali yang meninggal di Jepang, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20) merupakan warga Desa Pempatan, Rendang, Karangasem.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Dengan tidak adanya data dua pemuda Bali tersebut, pihak BP3TKI Denpasar masih harus menunggu informasi dari KBRI Jepang mengenai data kedua korban.
Selain itu, pihaknya juga mengaku menerima informasi dari petugas Disnaker ESDM Bali bahwa informasi mengenai ini sudah disebar ke seluruh dinas tenaga kerja di Bali.
Biasanya, kata Hidayat, dinas tenaga kerja akan lebih mudah melakukan pengecekkan jika korban tersebut merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak ilegal.
Namun jika itu TKI ilegal maka sulit untuk diketahui karena tidak tercatat di dinas tenaga kerja dan BP3TKI.
"Sehingga kami hanya menunggu sekarang seperti apa sih hasilnya. Nanti kalau itu betul kan nanti ada informasi juga merapat ke kita atau ke dinas tenaga kerja," tuturnya.
Menurutnya, informasi mengenai keberadaan korban ini masih sangat sulit untuk diakses karena tidak diketahui identitasnya seperti nomor paspor dan sebagainya.
Saat ini informasi yang didapatkan hanya sebatas nama korban semata, dan menurutnya keberadaan nama di Bali banyak yang sama sehingga juga menyulitkan.
"Jadi kalau sudah jelas nomor paspornya berapa, itu baru bisa ketahuan," jelasnya.
Jika seandainya WNI yang meninggal tersebut merupakan tenaga yang legal, pihaknya biasanya bisa membantu pemulangan jenazah sampai ke tempat daerahnya berasal.
Hidayat juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bekerja ke kuar negeri secara ilegal.
Hal itu bisa saja menyulitkan jika terjadi sesuatu di kemudian hari karena tenaga kerja ilegal tidak tercatat di dinas tenaga kerja maupun BP3TKI. (*)