Jadi Buruh Bangunan di Jepang, Wayan Ada Digaji Rp 15 juta Per Bulan & Kirim Uang Untuk Beli Truk

Wayan Ada berangkat ke Jepang tahun 2017. Ia sudah sekitar 2,5 tahun berada di Negeri Sakura.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Saiful Rohim
Orangtua I Wayan Ada, I Wayan Parsa saat ditemui di rumanya, Banjar atau Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (6/8/2019) memperlihatkan foto almarhum putranya saat menari. 

"Saat di sekolah korban rajin dan pandai. Korban bisa menabuh dan sering ikut festival," kata Parsa.

Sementara terkait jenazah kedua korban, masih belum jelas apakah akan dibawa ke Karangasem atau dikremasi di Jepang.

Tapi dari pihak keluarga berharap jenazah bisa dibawa pulang. Pihak keluarga berharap biaya pemulangan jenazah bisa dibantu oleh pemerintah. 

Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang.
Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang. (Tribun Bali/Prima)

Sempat Kirim Uang Untuk Beli Truk 

Ayah I Wayan Ada, Wayan Parsa menceritakan sebelumnya ayah dan anak tersebut sempat berbincang via telepon. 

Wayan Ada pun cerita ia dan rekannya sempat memasak babi guling di sana. 

Saat itu suaranya juga tampak biasa, Wayan Ada bersenda gurau lewat telepon. Diceritakan juga bahwa Wayan Ada sempat membuat babi guling bersama rekannya.

"Dua hari sebelum kejadian saya sempat bermimpi ada dua ambulans datang ke rumah. Tapi itu sebatas mimpi, tidak ada pikiran apa-apa. Dua hari setelah mimpi mendapat informasi dari yayasan jika anak saya meninggal di Jepang," keluh I Wayan Parsa.

Selama ini Wayan Ada adalah tulang punggung keluarga.

Almarhum bercita-cita menjadi guru TK.

Wayan Ada berangkat ke Jepang untuk melakukan kerja magang selama 3 tahun sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp 15 juta per bulan.

"Sering kirim uang ke keluarga. Terakhir kirim Rp 30 juta untuk beli truk," ungkap Parsa

"Wayan Ada ke Jepang untuk cari uang agar bisa menabung untuk kuliah. Korban ulet sering bantu keluarga. Kita merasa kehilangan sekali," lanjut Parsa saat ditemui di rumahnya sekitar Dusun Desa Pempatan.

Seperti diketahui sebelumnya, kabar duka datang dari Jepang.

Dua warga Bali, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20), dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam terbawa arus Sungai Warashina Perfektur Shizuoka, Minggu (4/8) waktu setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved