Wayan Ada dan Ariana Tewas Tenggelam di Sungai Warashina, Ini Pekerjaan Almarhum di Jepang
Tersiarnya kabar dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal di Jepang kini semakin menemui titik terang.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tersiarnya kabar dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal di Jepang kini semakin menemui titik terang.
WNI yang bernama Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20) itu berasal dari Kabupaten Karangasem, Bali.
Hal itu diketahui kepastiannya setelah Tribun Bali mendapat kabar dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda.
Arda menuturkan, bahwa dirinya telah mendapatkan kepastian informasi mengenai kematian dua orang pemuda tersebut.
Disebutkan bahwa kedua WNI tersebut diberangkatkan ke Jepang oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Dwi Pahara Bali.
LPK tersebut beralamat di Jalan Kresna Nomor 87A Metra Kaja, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.
"Ternyata yang memberangkatkan kedua ini adalah LPK Dwi Pahara Bali. Sebenarnya kemarin sore datang informasi ini. Kan kita lacak, sore baru ketemu dan data-datanya baru diberikan disusul sore," tuturnya.
Arda pun memberikan data-data identitas mengenai kedua korban tersebut.
Dari data itu dapat diketahui bahwa I Wayan Ada merupakan remaja kelahiran Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangsem pada 11 November 1997.
Ia berangkat ke Jepang sebagai tenaga kontruksi di perusahaan Fujita Kaitai Co., Ltd pada tanggal 23 Februari 2018.
Sama seperti Wayan Ada, Wayan Ariana juga sebagai pekerja konstruksi namun berbeda perusahaan.
Wayan Ariana bekerja di perusahaan Taiho Konsetsu Co., Ltd.
Remaja kelahiran Waringin pada 12 April 1998 ini berangkat pada 17 Maret 2017 lalu.
Arda mengatakan, bahwa tindakan selanjutnya ia masih menyelidiki kronologis kematian dari kedua remaja tersebut secara hati-hati.
"Mengenai kronologisnya kita masih hati-hati sekali dalam menyikapinya," tutur pria yang sempat menjadi Penjabat Bupati Karangsem dan Penjabat Sekda Provinsi Bali itu.