Banjir di Bali
1.535 Siswa SD dan SMP di Denpasar Bali Terdampak Banjir Bandang, Perbaikan Plafon Jebol Bertahap
Disdikpora Kota Denpasar, AA Gde Wiratama: SDN 25 Pemecutan tak terdampak namun banyak siswanya yang terdampak.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banjir bandang yang menerjang Kota Denpasar pada 10 September 2025 lalu berdampak pada siswa.
Sebanyak 1.535 siswa SD dan SMP terdampak oleh banjir, mulai dari kehilangan seragam, hingga alat tulis.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, AA Gde Wiratama, Kamis 18 September 2025.
Dari jumlah tersebut, 1.400 merupakan siswa SD dan 135 siswa SMP negeri.
Baca juga: PENSIUN Hingga Jadi Kepsek Sebabkan Kekurangan Guru di Buleleng, Ini Data Disdikpora
"Itu yang sudah didata dan kami lakukan verifikasi untuk siswa yang terdampak," paparnya.
Wiratama menambahkan, tidak semua siswa yang terdampak, sekolahnya juga terdampak.
Ia mencontohkan SDN 25 Pemecutan, di mana sekolahnya tak terdampak namun banyak siswanya yang terdampak.
"Sekolahnya dijadikan tempat pengungsian dan tidak kena. Tapi siswanya banyak yang terdampak," paparnya.
Semua siswa terdampak pun akan mendapatkan bantuan secara bertahap.
"Untuk SD semua sama bantuannya, sepatu, tas, seragam dan alat tulis. Kalau untuk SMP ada permintaan khusus. Ada yang minta bukti paket," paparnya.
Selain itu, sebanyak 37 SD dan SMP di Denpasar terdampak banjir.
Terkait kerusakan ringan seperti plafon jebol dilakukan perbaikan bertahap.
Sedangkan untuk kerusakan seperti tembok penyengker jebol akan diperbaiki pada anggaran tahun 2026. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.