Kongres V PDIP di Bali
Malam Budaya Wujud Ekspresi Kebudayaan dalam Kongres V PDIP di Bali
Kongres V PDIP di Bali juga menggelar rangkaian malam budaya sehari menjelang dibukanya Kongres V PDIP di Bali hari ini
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Malam Budaya Wujud Ekspresi Kebudayaan dalam Kongres V PDIP di Bali
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kongres V PDIP di Bali juga menggelar rangkaian malam budaya.
Malam budaya ini dilaksanakan Rabu (7/8/2019) malam kemarin atau sehari menjelang dibukanya Kongres V PDIP di Bali hari ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan malam budaya ini dilaksanakan sebagai bentuk ekspresi kebudayaan.
Menurutnya, ada berbagai budaya yang bisa ditemui dalam malam kebudayaan ini, mulai dari kuliner, musik hingga tari-tarian, sehingga para kader bisa merasakan kekayaan khas Nusantara.
"Seharusnya kita bangga dengan kebudayaan kita, bangga dengan martabat dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia" tuturnya.
Hal itu Hasto sampaikan ketika ditemui awak media di sela-sela acara malam budaya.
• Penataan Tahap 1 Anggarkan Rp 2 M, Perbatasan Kabupaten Klungkung-Gianyar Kumuh
• Samsung Galaxy Note 10 di Indonesia Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan, Pre-order Mulai Besok
"Karena kebudayaan kita diisi dengan begitu lengkap dari Sabang sampai Merauke," imbuhnya.
Diterangkan Hasto, dalam malam budaya ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan semangat dan gemblengan kepada para kader.
Upaya penggemblengan itu dilakukan agar PDIP benar-benar menjadi partai pelopor dengan kedisiplinan dan militansi yang tinggi serta punya pandangan dan moral yang kuat.
Ditambahkan Hasto, PDIP juga akan membahas mengenai startegi kebudayaan di Kongres V PDIP di Bali hari ini.
Melalui strategi kebudayaan ini diharapkan para keder PDIP nantinya bisa berpolitik tanpa mengesampingkan kebudayaan.
• Penurunan Wisman Sumbang Koreksi Ekonomi Bali, Pertumbuhan Lambat Dibanding Periode Sama Tahun Lalu
• Mandala Shoji Tampil Berbeda Setelah Bebas dari Penjara, Begini Pengalamannya di Dalam Lapas
"Oleh karena itu berpolitik harus mempunyai rasa cinta terhadap kebudayaannya sebagai bentuk kita sebagai bangsa yang maju dan itu digelorakan oleh PDI Perjuangan," jelasnya.
Baginya, dengan adanya integrasi antara kebudayaan daerah dengan kebudayaan nasional nantinya akan menjadi ciri atau identitas sebagai bangsa.
Kebudayaannya itu juga akan menjadi modal untuk terus bangkit menuju kemajuan bangsa.
Hasto menegaskan bahwa konsep malam budaya ini sebenarnya sudah diusung sejak lama oleh Bung Karno dalam konsep Tri Sakti yakni berkepribadian dalam kebudayaan.
"Dalam kongres kali ini kami menyediakan porsi yang sangat khusus terkait dengan strategi kebudayaan dan bagaimana kita meningkatkan taraf kehidupan berbangsa kita," jelasnya.
(*)