Penurunan Wisman Sumbang Koreksi Ekonomi Bali, Pertumbuhan Lambat Dibanding Periode Sama Tahun Lalu
BPS Provinsi Bali mencatat ekonomi semester I-2019 tumbuh 5,8 persen, namun ini melambat jika dibanding periode yang sama tahun lalu
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Penurunan Wisman Sumbang Koreksi Ekonomi Bali, Pertumbuhan Lambat Dibanding Periode Sama Tahun Lalu
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekonomi semester I-2019 tumbuh 5,8 persen.
Hanya saja ini melambat, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 5,82 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menjelaskan hal ini didorong karena adanya penurunan wisman.
Secara triwulan, terlihat ekonomi Bali melambat.
Trisno, sapaan akrabnya, mencatat kinerja ekonomi Bali pada triwulan II-2019 5,64 persen (yoy).
Tumbuh lebih rendah atau melambat, dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2019 sebesar 5,96 persen (yoy).
“Analisis kami, kontribusi wisman terhadap pertumbuhan ekonomi Bali cukup tinggi sekitar 50-52 persen,” sebutnya, kepada Tribun Bali, Rabu (7/8/2019).
• Mandala Shoji Tampil Berbeda Setelah Bebas dari Penjara, Begini Pengalamannya di Dalam Lapas
• AWK Mediasi dan Minta Audit Ulang LPD, Dugaan Korupsi LPD Desa Adat Kekeran Angantaka
Penurunan wisman di semester I-2019, berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di semeter I-2019 ini.
Sebab pariwisata terkait dengan banyak lapangan usaha, sehingga multiplier efeknya besar.
Berdasarkan data BI, melambatnya kinerja ekonomi Bali, dari sisi komponen permintaan terutama disebabkan melambatnya kinerja hampir semua komponen utama permintaan.
“Bahkan kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sejalan menurunnya jumlah kunjungan wisman pada tiwulan II-2019,” imbuhnya.
Sementara itu pada sisi lapangan usaha, melambatnya kinerja ekonomi Bali terutama disebabkan perlambatan kinerja lapangan usaha akomodasi makan dan minum (akmamin), transportasi dan pergudangan, serta konstruksi dan industri pengolahan.
“Melambatnya kinerja akmamin ini, sejalan dengan tertahannya jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” jelasnya.
• Dihadiri Presiden Jokowi, Dibuka Megawati, Koster Berpeluang Besar Jadi Pimpinan Sidang
• Alit Ketek Kecewa Dituntut 3,5 Tahun Penjara, Terbukti Sah Lakukan Tindak Pidana Penipuan
Penurunan tarif angkutan udara domestik yang terbatas hanya pada beberapa waktu tertentu saja, menjadi faktor penahan jumlah kedatangan wisatawan domestik.