Berita Pemkot Denpasar

DLHK Kota Denpasar Gelar Pameran Kebersihan, Libatkan 10 Komunitas Lingkungan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar menggelar pameran kebersihan bertajuk 'Gara-gara Sampah Jilid II'.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Noviana Windri
Suasana pameran kebersihan bertajuk 'Gara-gara Sampah Jilid II' di sisi Timur Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Jumat (30/8/2019) pagi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar menggelar pameran kebersihan bertajuk 'Gara-gara Sampah Jilid II'.

Pameran ini digelar di sisi Timur Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Jumat (30/8/2019).

Dimulai pada pukul 06.30 Wita hingga 21.00 Wita.

Tema 'Gara-Gara Sampah' diambil menjadi tema memiliki arti sampah jika tidak dikelola akan berdampak bencana, jika dikelola akan hasilkan uang melalui proses kreatifitas.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna mengatakan tujuan acara digelar adalah untuk memberikan apresiasi kepada semua komunitas bidang lingkungan hidup.

"Khususnya untuk komunitas yang telah diberikan penghargaan walikota untuk memamerkan hasil kerja dan hasil kreatifitas dari awalnya sampah bisa menjadi kerjainan bernilai ekonomis," terangnya.

Tujuan lain adalah sebagai fasilitator kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kebersihan lingkungan.

"Masyarakat bisa melihat langsung bahwa kalau sampah-sampah dikelola dengan profesional akan menghasilkan uang. Selain itu untuk mengetuk hati masyarakat agar bisa memilah sampah yang bisa ditabung di bank sampah dan mana yang bisa menjadi kompos " jelasnya.

DLHK mencatat sebanyak 40 komunitas lingkungan hidup, namun hanya ada 10 komunitas yang diberikan penghargaan dan ikut serta dalam pameran kebersihan Kota Denpasar ini.

"Ada Trash Hero, Plastik Detox, Komunitas Sampah Plastik, Komunitas Tukad bindu, Komunitas Tukad Badung, Tasini, Yayasna Sahabat Bumi Bali dari Buleleng, Reuse dan komunitas lainnya," paparnya.

Adi menambahkan komunitas yang diberikan penghargaan harus memiliki kualifikasi diantaranya yakni harus bisa berperan aktif bersama pemerintah untuk action di lapangan menjaga kebersihan lingkungan baik di pantai, sungai maupun di lingkungan sekitar.

Selain itu, untuk membantu mengkaderisasi dan memfasilitasi masyarakat, baik tingkat keluarga, desa, kelurahan, ataupun di banjar.

"Jilid pertama tidak seperti sekarang. Karena dulu masih pemerintah yang mengambil alih pameran. Namun sekarang sudah diambil alih oleh komunitas.

Semoga ke depan semua komunitas bisa ikut terlibat. Karena sudah diberikan ruang dari pemerintah kota. Jadi nanti peran serta masyarakat akan ditonjolkan. Pemerintah hanya memfasilitasi dan meregulasi," tutupnya

Kegiatan dibuka oleh Walikota Denpasar dan diawali dengan clean up di seputaran Lapangan Puputan Badung.

Kemudian berlanjut dengan penyerahan hadiah lomba bank sampah, kegiatan lomba-lomba seperti mewarnai, yel-yel kebersihan, fashion show pakaian daur ulang, talk show. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved