Berita Denpasar

Pembangunan Lab dan Aula di SMPN 14 Denpasar, Pemkot Anggarkan Rp4 Miliar di Tahun 2026

Pembangunan Lab dan Aula di SMPN 14 Denpasar, Pemkot Anggarkan Rp4 Miliar di Tahun 2026

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Rizal Fanany
Bangunan SMPN 14 terlihat megah di jalan Wr. Supratman, Denpasar, Minggu (27/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- SMP Negeri 14 Denpasar akan segera mendapatkan tambahan fasilitas bangunan baru untuk melengkapi kekurangan sarana belajar mengajar yang ada saat ini. 

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar telah mengajukan pembangunan gedung prioritas melalui anggaran induk tahun 2026.

Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suryawan, mengatakan SMPN 14 Denpasar yang berlokasi di Jalan WR Soepratman masih kekurangan beberapa ruangan penting.

Baca juga: HANYA 1 Gerakan di Tol Bali Mandara, Sri Tewas di TKP, Bagaimana Nasib Puluhan Anjing dan Kucing?

Oleh karena itu, akan dibangun satu gedung baru di lahan kosong yang masih tersedia di area sekolah.

Gedung baru tersebut dirancang dua lantai dan difungsikan sebagai laboratorium serta aula sekolah.

“Kami anggarkan di tahun 2026. SMPN 14 Denpasar masih memiliki lokus lahan kosong, jadi akan dibangun satu gedung dengan dua lantai yang dijadikan laboratorium dan aula,” jelas Suryawan, Kamis, 4 September 2025.

Baca juga: DIBONGKAR Polda Bali! 21 Orang di Pelabuhan Benoa Denpasar Hanya Diberi Makan 2 Sendok Mie

Untuk pembangunan, pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp4,096 miliar, dengan rincian Rp4 miliar untuk konstruksi dan Rp96 juta untuk pengawasan proyek.


“Kami garap sekolah ini sebagai prioritas untuk menambah fasilitas yang selama ini kurang agar siswa bisa belajar dengan fasilitas lengkap,” tegasnya.


Selain SMPN 14 Denpasar, terdapat empat SMP lain yang juga diajukan untuk perbaikan, yakni SMPN 5 Denpasar, SMPN 7 Denpasar, SMPN 8 Denpasar, dan SMPN 12 Denpasar


Perbaikan meliputi renovasi ringan hingga berat, menyesuaikan kondisi bangunan sekolah yang sudah lama berdiri.


“Total ada 5 SMP yang menjadi prioritas. Namun sekolah lain tetap akan mendapat perbaikan sesuai kerusakan yang diajukan. Karena keterbatasan anggaran, perbaikan dilakukan secara bertahap,” tandas Suryawan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved