Seragam Gratis Baru Terealisasi Satu Seragam, Orangtua Siswa Antisipasi Anggaran Jarit Lambat

Yang jelas nanti baju akan dijahit sendiri. Per setel pakaian akan diberikan ongkos jahit sebesar Rp 110 ribu

Tribun Lampung
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Seragam gratis yang diberikan pemerintah kabupaten Badung dikabarkan sudah terealisasi.

Namun dari beberapa jenis seragam yang akan diberikan baru satu seragam yang sudah selesai tender dan sudah direalisasikan.

Seragam yang sudah direalisasikan yakni seragam putih merah untuk  Sekolah Dasar (SD) dan seragam putih biru untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Bidang (Kabid) Gedung dan Sarana Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengatakan baru satu seragam yang sudah direalisasikan ke sekolah.

“Sudah direalisasikan, jadi untuk SD baru terealisasi satu seragam begitu juga SMP. Realisasinya pun bertahap karena menyelesaikan proses tender,” ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (21/9/2019).

Rayakan 600 juta Penumpang, AirAsia Bagikan Kursi Gratis

Penting Mendata Obat Melalui E-Katalog, Baru 10 Persen Puskesmas Punya Apoteker

Untuk tahap awal, seragam yang akan dibagikan hanya seragam setelan merah dan putih untuk siswa SD dan putih dan biru untuk siswa SMP.

Sedangkan, yang lain seperti seragam pramuka, pakaian olahraga, tas, sepatu, dan kaus kaki, saat ini masih dalam proses tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Pihaknya pun enggan merinci realisasi pakaian seragam tersebut, lantaran data berada di kantor.

Hanya saja menurutnya, setelah tahap pertama seragam putih merah dan putih biru, tahap selanjutnya akan direalisasikan seragam pramuka dan perlengkapannya, baju olah raga, sepatu dan kaos kaki, tas sekolah, dan  kain seragam endek.

“Target atau rencana Oktober awal realisasinya. Bahkan yang sudah ada pemenang tendernya kami minta untuk cepat melaksanakan pekerjaannya,” katanya.

Pengadaan pakaian seragam siswa kelas I SD Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus Seragam Sekolah - Belanja Sepatu Sekolah dan Kaos Kaki dengan nilai pagu Rp 1.701.700.000,00 dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 1.698.895.000,00.

Kemudian, Pengadaan Pakaian Seragam Siswa Kelas I SD Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus Seragam Sekolah - Belanja Tas Sekolah dengan nilai pagu Rp 1.542.750.000,00 dan nilai HPS Rp 1.530.034.000,00.

Demikian juga Pengadaan Pakaian Seragam Siswa Kelas I SD Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus dan hari-hari tertentu - Belanja Pakaian Olah Raga nilai pagu Rp 1.028.500.000,00 dan nilai HPS Rp 1.023.825.000,00.

Cat and Dog Fashion Show Competition, Dxplore Ajak Masyarakat Lebih Peduli Hewan Peliharaan

Jadwal Semifinal China Open 2019, Diwarnai Derbi Wakil Indonesia

Sementara untuk seragam siswa SMP, ditenderkan Pengadaan Pakaian Seragam Siswa Kelas I SMP Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus Seragam Sekolah- Belanja Sepatu sekolah dan Kaos Kaki dengan nilai pagu Rp 1.956.086.000,00 dan HPS Rp 1.754.013.424,90.

Kemudian Pengadaan Pakaian Seragam Siswa Kelas I SMP Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus Seragam Sekolah - Belanja Tas Sekolah dengan nilai pagu Rp 1.956.086.000,00 dan HPS Rp 1.911.629.500,00.

Demikian pula Pengadaan Pakaian Seragam Siswa Kelas I SMP Negeri di Kabupaten Badung, Belanja Pakaian Khusus Seragam Sekolah - Belanja Bahan Seragam Pramuka Beserta Kelengkapannya dengan nilai pagu Rp 2.000.542.500,00 dan HPS Rp 1.992.459.490,30.

“Untuk baju olahraga tinggal menunggu pemenang tender saja,” ungkap Putu Roby.

Disinggung berapa jumlah siswa penerima bentuan seragam gratis tersebut, Putu Roby mengaku sesuai dengan jumlah siswa pada tahun ajaran 2019-2020.

Untuk SMP, sebanyak 8.083 siswa dan SD sebanyak 8.500 orang siswa.

“Yang jelas nanti baju akan dijahit sendiri. Per setel pakaian akan diberikan ongkos jahit sebesar Rp 110 ribu,” ujarnya.

Salah satu orang tua siswa, yang hanya menyebutkan namanya Wira mengaku belum mengetahui terealisasinya seragam tersebut.

Pihaknya mengatakan kain yang diberikan pemerintah Kabupaten Badung akan langsung dijarit di sekolah.

“Ini hasil rapat bersama semua orang tua siswa, kami sepakati kain yang diberikan pemerintah dijarit di satu tempat. Sehingga seluruh siswa berbarengan mengenakan seragam,” ungkapnya.

Besok Terakhir, Yuk Berburu Promo Menarik di BCA Travel Fair Bali 2019

Buleleng Target Revitalisasi 3 Pasar Tahun Depan

Hasil rapat itu pun disebutnya sangat efektif karena sesuai kesepakatan orang tua siswa, begitu juga tempat jahit bajunya.

Ia pun mengatakan belajar dari tahun sebelumnya para siswa menjarit baju sendiri, banyak terjadi kendala.

Salah satunya baju siswa tidak jadi tempat waktu. Begitu juga masalah anggaran yang disiapkan pemerintah terkadang berbeda dengan ongkos tukang jarit.

“Kalau jadi satu kan bagus. Ini juga mensiasati jika anggaran jarit baju lama turun. Kami takut kain datang anggaran jarit tidak turun kan masalah juga,” ujarnya lagi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved