Dipercaya Kutukannya Masih Berjalan, Warga Munti Buatkan Patung agar Warga Berhenti Menggepeng

Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu telah dikembangkan jadi desa wisata sejak 2016 lalu.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Warga membangun patung Dewi Danu di Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kamis (26/9/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu telah dikembangkan jadi desa wisata sejak 2016 lalu.

Mengingat bentangan alam di wilayah ini cocok dijadikan untuk kegiatan tracking.

Sementara lautnya sangat tepat untuk dijadikan wisata bahari, seperti memancing, snorkling, dan diving.

Perbekel Tianyar Barat, Gede Agung Pasrisak Juliawan menjelaskan, alasan Banjar Munti Gunung dikembangkan jadi daerah tujuan wisata untuk mengubah kebiasaan warga yang sering menggepeng (gelandangan dan pengemis).

Minimal warga bisa bergelut di sektor pariwisata, seperti berdagang.

"Desa Wisata Munti Gunung, seperti tracking, sudah diterapkan. Tapi belum begitu ramai. Masih saling kontak. Terkait tracking sudah ada pengelolanya, sedangkn wisata bahari rencana dibentuk kelompok sadar wisata,"ungkap Pasrisak Juliawan, Kamis (26/9/2019).

Telusuri Kawasan Geopark Banyuwangi, Tour de Ijen Berikan Pengalaman Istimewa

Didaulat Jadi Ketua Aliansi Bupati/Walikota Peduli KTR Se-Indonesia, Bupati Suwirta Sambut Baik

APJ, sapaan Pasrisak Juliawan, mengatakn, pengembangan Desa Wisata Munti Gunung memberikan dampak positif dalam mengubah pola pikir masyarakatnya.

Warga yang semula jadi gepeng dapat beralih ke sektor pariwisata dengan membuat kerajinan, seperti kerajinan amuk, batik dan anyaman.

Warga Munti Gunung yang mengeluti kerajinan dari 2016 diperkirakan mencapai 200 KK, sebagian besar berasal dari kalangan ibu - ibu.

Sekarang warga yang menggepeng telah menurun.

"Warga yang masih menggepeng hingga sekarang paling sekitar 50 KK. Itupun warga yang tidak mampu,"ungkap Pasrisak.

Ditambahkan, petugas desa juga akan mengembangkan wisata spiritual, berupa pasraman yang berhubungan dengan air pad - pad (penyejuk jiwa).

Pemasangan Tiang Semrawut di Denpasar Jadi Sorotan Dewan Di Dekat Gang Saya Ada 12 Tiang

Dari Kain Songket hingga Fotografi, Bupati Suwirta Ingin Produk Industri Kreatif Tercatat di Bekraf

Desa akan kolaborasikaan wisata desa dengan spiritual. Wisatawan yang berkunjung diberikan pemahaman terkait sejarah, kondisi Munti Gunung.

"Langkah yang kita lakukan sangat efektif. Pasraman yang dibangun, selain untuk wisatawan, juga untuk membuka ruang bagi masyarakat luas untuk berkunjung ke Munti Gunung. Sehingga warga kami terbuka pergaulannya terhadap masyarakat umum, dan sangat berdampak ke perilaku warga.

Selain itu, desa juga telah membangun patung Dewi Danu di Munti Gunung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved