Seputar Bali
Menyelam Pakai Kebaya di Amed, Ota Angkat Pesan Pelestarian Budaya dan Alam Bali
Ni Putu Sri Ota Piani melakukan free diving sambil mengenakan busana adat Bali berupa kebaya dan kamen di perairan Amed
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Aksi unik diperlihatkan Ni Putu Sri Ota Piani. Melalui sosial medianya, perempuan 30 tahun ini melakukan free diving sambil mengenakan busana adat Bali berupa kebaya dan kamen di perairan Amed, Karangasem.
Video yang ia buat bersama rekannya, Febri asal Singaraja, direkam pada Minggu (9/11/2025).
Video ini langsung menarik perhatian warganet, karena menampilkan perpaduan budaya Bali dengan keindahan bawah laut.
Bersama dengan Febri, sebenarnya sudah banyak konsep freediving yang dibuat oleh keduanya.
Baca juga: Kesadaran Masyarakat Bali Untuk Beralih Gunakan Kendaraan Listrik Perlu Ditingkatkan
Hanya saja konsep menyelam mengenakan kebaya, merupakan yang pertama kali.
Konsep ini lahir bersamaan dengan momentum Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sedangkan alasan memilih lokasi di Amed, lantaran ada artificial reef berbentuk pura.
"Banyak orang mengira itu situs pura bawah laut, padahal sebenarnya terumbu buatan yang sengaja ditenggelamkan untuk rumah biota," ucapnya, Kamis (20/11/2025).
Video tersebut diambil pada kedalaman sekitar 10 meter tanpa bantuan tabung oksigen. Ota mengaku beberapa kali naik ke permukaan untuk mengambil napas dan recovery.
Baca juga: Kendala Cuaca Tak Mendukung, Pencarian Korban Hanyut di Buleleng Dihentikan Sementara
Soal kendala mengenakan kebaya di dalam laut, ibu satu anak asal Desa Bondalem, Kecamatan Kubutambahan ini mengaku hanya mengalami kendala minor.
Sebab dalam persiapan, ia telah memilih bahan yang ringan dan mengakali penggunaan kamen agar tetap leluasa bergerak.
"Agak ribet, tapi tidak sampai mengganggu," katanya.
Sejak kecil Ota sudah gemar berenang. Wajar saja, karena rata-rata keluarganya piawai melakukan aktifitas air ini.
Khusus untuk menyelam, Ota mengaku baru menekuni sejak 1,5 tahun belakangan.
Ditengah kesibukannya mengelola salon kecantikan, ia belajar teknik maupun persiapan yang perlu dilakukan sebelum menyelam.
Sejumlah pengalaman pahit juga pernah ia rasakan selama menekuni dunia bawah laut ini.
