Gedung SMP 13 Denpasar Direncanakan Beroperasi Sebelum Tahun Ajaran 2019/2020 Berakhir
Pembangunan SMP 13 Denpasar masih terus berjalan. Sampai saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 86,337 persen
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan pembangunan ini diprioritaskan pada pembangunan ruang kelas.
Saat ini SMP 13 Denpasar ini sudah merekrut sebanyak 8 kelas siswa yang masih meminjam ruang kelas di SDN 17 Padangsambian.
"SMP ini sudah menerima siswa 8 kelas, dan sisa ruang kelas yang ada nantinya dimanfaatkan dulu untuk ruang guru, perpustakaan, maupun ruang lainnya," kata Gunawan.
Setelah tuntas pembangunan 27 ruang kelas ini, nantinya tahun 2021 baru akan dipikirkan pembangunan kelengkapan lebih lanjut.
"Nanti begitu selesa Desember ini, kami lakukan upacara niskala, baik mecaru, melaspas, setelah habis itu baru masuk ke sana," katanya.
Ia menargetkan ruang kelas ini sudah bisa dipergunakan sebelum tahun ajaran 2019/2020 ini berakhir.
• Ranperda Perparkiran Diharapkan Mampu Maksimalkan Sektor Parkir di Klungkung
• Peneliti Menemukan Ciri Kepribadian yang Ditunjukkan saat Gunakan Media Sosial
"Sebelum tahun ajaran baru 2020, bisa masuk, tapi itu baru planning, karena memasuki tempat baru tidak seperti apa yang kita planning, rasanya siap tapi tahu-tahu ada sedikit kurang ini, tapi saya berharap sebelum berakhirnya tahun ajaran 2019/2020 sudah bisa digunakan," katanya.
Selain SMP 13 Denpasar, Pemkot Denpasar juga berencana membangun SMP 14 Denpasar di Kesiman Kertalangu di atas lahan seluas 47 are.
Saat ini tengah dilakukan pembuatan DED, dan tahun 2020 diusulkan sudah dilakukan pembangunan fisik.
"Fisik diusulkan tahun 2020 bisa tuntas sebatas seperti SMP 13," katanya.
Gunawan menambahkan, saat ini masih ada kekurangan sekolah seperti di Denpasar Selatan satu atau dua sekolah, Denpasar Barat satu sekolah, Denpasar Timur jika sudah dibangun SMP 14 Denpasar masih kekurangan satu sekolah, sementara Denpasar Utara sudah terpenuhi.
"Nanti kita lihat data anak-anak SD yang tamat tahun depan dan tahun berikutnya. Idealnya jumlah sekolah itu minimal bisa menampung semua anak-anak tamatan SD kalau kita bicara gedung SMP," katanya.
Menurutnya, secara kuantitas sekolah yang ada di Denpasar sudah terpenuhi, di mana pihaknya mencoba menampung sedemikian rupa sehingga bisa tertampung.
Akan tetapi secara kualitas masih kekurangan sekolah.
"Misal sekarang per kelas isi 36 siswa, tapi idealnya agar berkualitas maksimal ada 32 siswa. Itu nanti harus update terus datanya untuk menuju di samping kuantitas, juga kualitas," katanya.
(*)