Gedung SMP 13 Denpasar Direncanakan Beroperasi Sebelum Tahun Ajaran 2019/2020 Berakhir

Pembangunan SMP 13 Denpasar masih terus berjalan. Sampai saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 86,337 persen

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Putu Supartika
Progres pembangunan SMP 13 Denpasar, di Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar, Bali, Senin (21/10/2019). Gedung SMP 13 Denpasar Direncanakan Beroperasi Sebelum Tahun Ajaran 2019/2020 Berakhir 

Gedung SMP 13 Denpasar Direncanakan Beroperasi Sebelum Tahun Ajaran 2019/2020 Berakhir

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pembangunan SMP 13 Denpasar masih terus berjalan.

Sampai saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 86,337 persen.

Sehingga progres pekerjaan masih sekitar 13,6 persen.

Dari pantauan Tribun Bali ke lokasi pembangunan di Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar, Bali, Senin (21/10/2019), pekerja masih terlihat menyelesaikan pembangunan gedung ini.

Ada tiga lokal gedung sekolah yang dibangun, di mana ketiganya berlantai tiga.

Pembangunan fisik ketiga gedung ini sudah selesai, hanya tinggal finishing.

Pekerja terlihat memasang keramik dan mengecat tembok.

Beberapa ruang kelas sudah berisi daun pintu dan daun jendela, terutama yang berada di lantai dua dan tiga.

Sementara di lantai satu masih ada beberapa kelas yang belum dipasangi daun pintu dan daun jendela.

Kunjungi Air Terjun Matayangu, Wulan Guritno Bersyukur Bisa Kembali dengan Selamat

Reaksi Zodiak Saat Dihina, Cancer Diam-diam Balas Dendam, Gemini Paling Tenang

Selain gedung, juga terlihat beberapa pekerja melakukan pembangunan padmasana.

Sekolah ini dibangun pada tanah seluas 60 are dengan jumlah kelas sebanyak 27 kelas.

Gedung kelas memiliki luas masing-masing 847 meter persegi, berlantai tiga dengan 9 ruangan yang dilengkapi WC pada setiap lantainya.

Pengerjaan sekolah ini dimulai 17 Mei 2019 dan kontrak berakhir pada 10 Desember 2019 dengan nilai kontrak Rp 11.884.439.000 menggunakan APBD Kota Denpasar 2019, dengan waktu pelaksanaan pembangunan selama 120 hari.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan pembangunan ini diprioritaskan pada pembangunan ruang kelas.

Saat ini SMP 13 Denpasar ini sudah merekrut sebanyak 8 kelas siswa yang masih meminjam ruang kelas di SDN 17 Padangsambian.

"SMP ini sudah menerima siswa 8 kelas, dan sisa ruang kelas yang ada nantinya dimanfaatkan dulu untuk ruang guru, perpustakaan, maupun ruang lainnya," kata Gunawan.

Setelah tuntas pembangunan 27 ruang kelas ini, nantinya tahun 2021 baru akan dipikirkan pembangunan kelengkapan lebih lanjut.

"Nanti begitu selesa Desember ini, kami lakukan upacara niskala, baik mecaru, melaspas, setelah habis itu baru masuk ke sana," katanya.

Ia menargetkan ruang kelas ini sudah bisa dipergunakan sebelum tahun ajaran 2019/2020 ini berakhir.

Ranperda Perparkiran Diharapkan Mampu Maksimalkan Sektor Parkir di Klungkung

Peneliti Menemukan Ciri Kepribadian yang Ditunjukkan saat Gunakan Media Sosial

"Sebelum tahun ajaran baru 2020, bisa masuk, tapi itu baru planning, karena memasuki tempat baru tidak seperti apa yang kita planning, rasanya siap tapi tahu-tahu ada sedikit kurang ini, tapi saya berharap sebelum berakhirnya tahun ajaran 2019/2020 sudah bisa digunakan," katanya.

Selain SMP 13 Denpasar, Pemkot Denpasar juga berencana membangun SMP 14 Denpasar di Kesiman Kertalangu di atas lahan seluas 47 are.

Saat ini tengah dilakukan pembuatan DED, dan tahun 2020 diusulkan sudah dilakukan pembangunan fisik.

"Fisik diusulkan tahun 2020 bisa tuntas sebatas seperti SMP 13," katanya.

Gunawan menambahkan, saat ini masih ada kekurangan sekolah seperti di Denpasar Selatan satu atau dua sekolah, Denpasar Barat satu sekolah, Denpasar Timur jika sudah dibangun SMP 14 Denpasar masih kekurangan satu sekolah, sementara Denpasar Utara sudah terpenuhi.

"Nanti kita lihat data anak-anak SD yang tamat tahun depan dan tahun berikutnya. Idealnya jumlah sekolah itu minimal bisa menampung semua anak-anak tamatan SD kalau kita bicara gedung SMP," katanya.

Menurutnya, secara kuantitas sekolah yang ada di Denpasar sudah terpenuhi, di mana pihaknya mencoba menampung sedemikian rupa sehingga bisa tertampung.

Akan tetapi secara kualitas masih kekurangan sekolah.

"Misal sekarang per kelas isi 36 siswa, tapi idealnya agar berkualitas maksimal ada 32 siswa. Itu nanti harus update terus datanya untuk menuju di samping kuantitas, juga kualitas," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved