Ida Pandita Sanyasa Lari Lihat Atap Beterbangan, Angin Menerjang Usai Upacara 'Diksa Pariksa'

Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Witadharma Sanyasa menceritakan, saat kejadian, ia sampai kocar-kacir melihat atap garasenya beterbangan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Angin kencang melanda beberapa wilayah di Bali sejak dua hari lalu hingga Minggu (20/10/2019). Di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, 20 green house dan rumah warga rusak. 

Atap green house miliknya yang terbuat dari bahan plastik, robek hingga membuat tanaman paprika di dalamnya menjadi layu, dan tidak bisa dikembangkan lagi.

Musibah ini lantas membuat wanita berusia 46 tahun itu mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta. Ia menuturkan, angin kencang mulai terjadi pada Sabtu siang.

Sementara kerusakan pada atap green housenya terjadi pada Sabtu sore sekira pukul 15.00 wita.

Angin Peralihan Musim Terjang Kintamani, Sejumlah Palinggih dan Rumah Warga Rusak

"Padahal paprikanya sudah mulai keluar buah. Tinggal sebulan lagi bisa dipanen. Tapi karena atapnya robek, daunnya jadi layu semua. Sudah tidak bisa berkembang lagi. Rugi total," ucap Tripena lirih.

Perbekel Desa Pancasari, I Wayan Darsana menyebutkan, kerusakan parah rata-rata terjadi di Banjar Dinas Pasar, Dan Dusun Dasong.

Saat ini, Darsana mengaku masih menunggu laporan kerusakan dari masing-masing kepala dusunnya untuk kemudian dilaporkan ke BPBD Buleleng.

Dengan adanya musibah ini, ia mengimbau kepada seluruh warga di Desa Pancasari untuk lebih berhati-hati utamanya menjauh dari pohon-pohon besar.

"Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Saat masih kerusakan ringan saja. Namun masyarakay tetap diiminta waspada dan berhati-hati saja," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved