Ada 30 Guru di Denpasar yang Tidak Memiliki Kompetensi Mengajar

Hingga kini di Denpasar masih memiliki sebanyak 30 orang guru yang tidak memiliki kompetensi mengajar.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hingga kini di Denpasar masih memiliki sebanyak 30 orang guru yang tidak memiliki kompetensi mengajar.

Namun Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Wayan Gunawan mengatakan 30 guru tersebut akan pensiun pada tahun ini dan tahun depan.

"Ada ASN sifatnya mereka, sekitar 30 orang guru, tapi itu guru tua yang akan pensiuan tahun ini dan tahun depan. Itu yang pakai akte empat dulu kan dasarnya Sekolah Pendidikan Guru, kalau sudah Sekolah Pendidkan Guru pastilah mereka tidak memiliki sertifikat kompetensi," kata Gunawan.

Hal ini dikarenakan saat itu belum ada aturan terkait kompetensi guru.

Namun ada beberapa guru yang dalam perjalanannya melengkapi sertifikat kompetensi dengan jalan kulih lanjutan.

Sehingga begitu lulus, akan memiliki sertifikat kompetensi.

"Tapi sebenarnya untuk kapasitas mengajar sudah punya, namun kalau dikaitkan pendapatan, sertifikasinya itu mereka yang belum dapat," katanya.

Sampah di TPA Suwung Berkali-kali Kebakaran, Kelian Adat Sebut Pemerintah Tak Ada Perhatian

Teja Minta Petunjuk Secara Niskala, Kebakaran TPA Suwung Meluas Hingga 5 Ha

Namun guru-guru baru belakangan ini, yang memang tak memenuhi persyaratan menjadi guru sudah dijadikan tenaga pelaksana seperti petugas tata usaha.

Sementara itu, terkait kekurangan guru PNS di Denpasar pihaknya mengatakan masih dibutuhkan sekitar 1400-an guru baik pada jenjang pendidikan SD maupun SMK.

"Karena kekurangan itu makanya kami merekrut guru kontrak, nah guru kontrak itulah yang jumlahnya 1400 orang itu," katanya.

Saat ini di Denpasar tak ada lagi guru honorer, dikarenakan dengan guru honorer yang gajinya kecil tak bisa menjamin kualitas pendidikan.

"Kalau non guru masih ada (honorer) seperti tenaga perpus, waker, cleaning service, karena BOS masih memungkinkan untuk itu," katanya.

Gunawan menambahkan, saat bukaan CPNS tahun ini, guru kontrak bisa ikut tes CPNS.

Jangan Basmi Sarang Kecoak dengan Cara Ini Jika Tak Ingin Rumah Hancur Lebur

Selain Perempuan Tanah Jahanam, Berikut Film Indonesia Lainnya yang Masuk Daftar Box Office 2019

Tak Melulu Hitam, Intip 5 Trik Memilih Pakaian agar Terlihat Langsing

Namun tak ada jaminan semua guru kontrak di Denpasar bisa lolos CPNS di Denpasar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved