Simpang Ring Banjar
Penuh Tuah Keberuntungan, Empon Pura Taman Sari Banjar Sari Buana
Saking legendarisnya, Pura Taman Sari di Banjar Sari Buana bahkan diyakini memiliki tuah magis
Penulis: eurazmy | Editor: Irma Budiarti
Penuh Tuah Keberuntungan, Empon Pura Taman Sari Banjar Sari Buana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski terletak di kawasan padat kota, Banjar Sari Buana, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, Bali, memiliki situs legendaris yakni Pura Taman Sari.
Saking legendarisnya, pura ini bahkan diyakini memiliki tuah magis.
Pura yang juga dikenal dengan nama Pura Alang Sekan ini selama ini selalu dijadikan tempat untuk memohon kesembuhan, peruntungan dan segala hal-hal baik.
Padahal secara kasat mata, bangunan pura ini tidak terlalu mencolok, bahkan terkesan lawas dan dirawat seadanya.
Namun ternyata pura ini memiliki sejarah yang panjang.
Kelian Dusun Banjar Sari Buana, Made Budiartha menerangkan sejak dulu pura ini memang memunculkan aura magis yang tinggi.
Banyak kejadian-kejadian secara niskala dialami krama banjar yang bersentuhan langsung dengan pura.
Baik ketiban untung maupun ketiban sial.
Namun secara historis, pura ini lebih membawa aura positif bagi siapa saja yang berniat baik merawatnya.
• Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemprov Bali Tampilkan Pakaian Adat dari Berbagai Daerah di Indonesia
• Cetak 13 Gol, Produktivitas Spaso di Bali United Lewati Gol Musim Lalu
Berdasarkan cerita turun-temurun, dulu wilayah Sari Buana merupakan lahan kosong yang dipenuhi pohon ilalang, belum ada perumahan.
Namun pada zaman penjajahan, ada leluhur keluarga Jero Gede Kalakan Tegal yang melarikan diri dari kejaran sekutu dan mencoba bersembunyi di kawasan pura yang juga ditumbuhi ilalang tinggi (Alang Sekan).
''Di situlah dia terselamatkan. Akhirnya sejak itu dia berjanji untuk mengempon pura dan diteruskan secara turun-temurun oleh anak-cucunya hingga sekarang,'' kisahnya.
Dari kisah tersebut akhirnya membuat warga percaya untuk selalu menghaturkan doa dan memohon perlindungan kepada yang berstana di Pura Taman Sari.
''Tak hanya itu, di setiap piodalan tiap tahunnya juga krama banjar ngayah di sana. Itu memang pura umum, bukan pura keluarga. Semua warga di sini juga merasa nyaman dan terikat dengan pura ini,'' jelasnya.
Bangunan Pura Taman Sari sendiri secara sekilas tidak terlalu tampak dirawat.
Berdiri di atas tanah seluas 6 are, keberadaanya ikut terhimpit padatnya perumahan di kanan kiri.
• Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 15 Ucapan Ini Cocok Dibagikan di Sosial Media
• Federasi Balap Sepeda Dunia Puji Gelaran Kompetisi Internasional BMX di Banyuwangi
Pura ini direnovasi terakhir pada 5 tahun silam.
Namun, di dalam pura terdapat sebuah kolam atau yang dinamakan taman sari.
Air di sana diyakini warga tak pernah surut alias sumber air dan sudah ada sejak dahulu.
Di situlah krama banjar yang ingin menghaturkan doa kesembuhan, rezeki dan peruntungan digelar.
Aura Niskalanya Kuat
''Aura niskalanya kuat banget. Gak hanya angker tapi juga membawa tuah baik keberuntungan, rezeki, kesembuhan dan lain-lain. Kalau sakit sembahyang di sana, ngaturang banten dan sesaji saja seringkali sembuh,'' ujar Kelian Dusun Banjar Sari Buana, Made Budiartha.
''Banyak juga cerita lain, orang-orang yang sering ngayah di sana pasti menuai keberuntungan,'' imbuhnya meyakinkan.
Sebagai informasi, Banjar Sari Buana berdiri sejak 1982 yang dibangun oleh warga perantauan baik Bali maupun luar Bali.
Hingga saat ini, krama banjar Sari Buana mencapai 614 KK.
(*)