Wilayah Pupuan Mulai Diguyur Hujan, Desa Padangan Hujan Lebat Hingga Satu Jam

Hujan yang dinanti-nanti akhirnya datang, di wilayah Pupuan hujan turun sudah tiga kali sejak Purnama Kapat lalu

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Dok Perbekel Desa Padangan
Hujan lebat mengguyur Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, Rabu (30/10/2019). Wilayah Pupuan Mulai Diguyur Hujan, Desa Padangan Hujan Lebat Hingga Satu Jam 

Wilayah Pupuan Mulai Diguyur Hujan, Desa Padangan Hujan Lebat Hingga Satu Jam

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Selamat datang hujan!

Itulah kallimat yang diucapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, sejak beberapa hari lalu.

Pasalnya, di wilayah tersebut hujan sudah mulai turun, bahkan cukup lebat dengan rentan waktu 1-2 jam.

Musim hujan memang sudah dinanti-nanti warga Bali, karena suhu beberapa hari terakhir bisa mencapai lebih dari 32 derajat celsius.

Ini Cara dan Harapan Yabes Tanuri Sekaligus Teco di KLB Pengurus PSSI 2019 - 2023 di Jakarta

Polemik Sengketa Tanah Pura di Canggu, Disbud Badung Tak Bisa Berbuat Banyak

Hujan di wilayah Pupuan, dikatakan Perbekel Desa Padangan, Wayan Wardita, sudah terjadi tiga kali sejak Purnama Kapat lalu.

"Hujan hari ini (kemarin, red) sudah ketiga kalinya. Hujan pertama sudah turun pada Purnama Kapat (keempat) lalu, tapi sempat tak turun hujan lagi," ujar Wayan Wardita, Rabu (30/10/2019).

Ia mengungkapkan, sebagian besar wilayah Kecamatan Pupuan sudah mulai diguyur hujan meskipun intensitasnya berbeda-beda.

Gubernur Koster Berupaya Cari Skema Baru Genjot PAD Bali

Harga Emas di Butik Emas LM Denpasar Hari Ini Rp 764.000 per Gram, Setelah Naik Rp 4.000 per Gram

Seperti di Desa Batungsel, Padangan, Pupuan, Padangan, Sanda, hujan sedang.

Sementara di Desa Karya Sari dan Belatungan baru gerimis saja.

"Tentunya di Desa Padangan juga sudah hujan lumayan deras. Hujan deras selama satu jam, dan dilanjutkan rintik-rintik," ungkapnya.

Dia berharap musim hujan segera datang sehingga masyarakat yang selama ini menunggu hujan, terutama petani bisa mulai bercocok tanam seperti biasa.

"Apalagi sebelumnya sempat ada kekeringan di sawah hingga mengakibatkan gagal panen," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved