Terkuak! Begini Sadisnya Kakak Beradik Tebas 3 Orang di Kerobokan Kaja, Ariji Luka Terbuka di Kepala
Kasus penebasan di sebuah mes gudang besi di Kerobokan Kaja, Badung, Bali menguak fakta baru terkait dua pelaku.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG -- Kasus penebasan di sebuah mes gudang besi di Kerobokan Kaja, Badung, Bali menguak fakta baru terkait dua pelaku.
Identitas pelaku penebasan berhasil diketahui, keduanya adalah Senik Simri Octavianus (23) dan Semi Adibuwo Octavianus (25) yang merupakan kakak-beradik.
Dari hasil penyelidikan, Kasat Reskrim Polres Badung AKP Laorens R. Heselo mengatakan, kasus pembacokan itu dipicu oleh minuman keras diantara para pekerja di mes gudang besi, yang kemudian mengakibatkan terjadi kesalahpahaman antara para korban dan pelaku.
"Iya persoalannya karena minuman keras hingga menyebabkan kesalahpahaman," ujar Laorens R. Heselo saat dihubungi Tribun Bali, Minggu (3/11).
• Gus Bota Berduka Rekan Seperjuangannya Meninggal Terkena Diabetes, Dewa Saraf Dikenal Sosok Loyalis
Dalam kejadian tersebut diketahui korban pembacokan yakni Abdi Ariji (42) yang merupakan kepala gudang besi, Devi Ahmad (20) dan Salim (20).
Sedangkan pelaku pembacokan diketahui bernama Senik Simri Octavianus (23) dan Semi Adibuwo Octavianus (25) yang diketahui merupakan kakak-beradik.
Berdasarkan informasi dari kepolisian, terjadinya keributan di dalam mes milik SBU (Surya Bali Utama) itu berawal dari ketersinggungan akibat pengaruh minuman keras.
Pelaku yang naik pitam, mencari korban dan langsung melancarkan aksinya dengan menebas dan memukul menggunakan parang dan palu.
"Pelaku ada dua orang, dan mereka mengakui perbuatannya.
• Bermaksud Kritisi Kata Bilateral di Tweet Jokowi, Komentar Fahri Hamzah Ini Menuai Kritik Begini
Kami masih menyelidiki lagi kasus ini. Jika ada perkembangan, kami akan sampaikan informasinya," ucap Laorens.
Agus Antara, petugas sekuriti PT Sukma Sari yang lokasinya di depan TKP pembacokan, mengatakan bahwa saat itu ada minum minuman keras di mes gudang besi.
Kemudian, kata Agus, terdengar cekcok, karena diantara mereka ada yang nanya mengapa kok ada yang boleh minum-minum di situ tapi ada yang tidak boleh.
"Ribut. Salah-satu dari mereka lantas marah-marah sembari telepon.
Terus datang saudaranya yang ditelepon itu, yang ternyata adiknya.
Dia langsung ngeluarin samurai dan nebas orang-orang di sana," lanjut Gus Antara saat ditemui Tribun Bali, Minggu (3/11).