Lampu Taman Objek Wisata Penelokan Rusak, Disparbud dan BUGG Saling Lempar Tanggung Jawab

Belum lama diresmikan, sejumlah lampu taman di Objek Wisata Penelokan justru sudah rusak.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Kondisi lampu taman di objek wisata Penelokan yang tinggal tiangnya saja. Kamis (7/10/2019) 

TRIBUN BALI-COM, BANGLI – Belum lama diresmikan, sejumlah lampu taman di Objek Wisata Penelokan justru sudah rusak.

Kondisi tersebut dikhawatirkan membahayakan wisatawan mengingat objek wisata ini menjadi tempat favorit untuk swafoto.

Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar, Kamis (7/11/2019), sedikitnya terdapat tujuh lampu taman yang rusak.

Beberapa lampu ada mengalami pecah kaca dan ada yang tinggal tiangnya saja dengan kabel yang terbuka.

Berdasarkan data foto Objek Wisata Penelokan, kerusakan lampu taman ini telah diketahui sejak tanggal 4 September lalu.

Seorang warganet bernama Nengah Pustaka juga sempat membagikan video kondisi lampu di Penelokan melalui media sosial Facebook.

Setelah Ditutup karena Kebakaran, Kawah Ijen Langsung Diserbu Wisatawan

Penyanyi dengan Bayaran Termahal dan Anggota DPR, Kekayaan Krisdayanti Istri Raul Lemos Fantastis

Sejumlah pejabat terkait saat dikonfirmasi mengenai kewenangan perbaikan lampu taman ini seolah saling lempar tanggung jawab.

Kepala Bidang Bina Objek Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Bona mengatakan jika kewenangan terkait pemeliharaan objek wisata telah diserahkan Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geopark (BUGG).

Baik untuk rehab, maupun perbaikan terhadap kerusakan fasilitas. Terlebih masa pemeliharaan objek wisata itu juga sudah habis.

“Sudah setahunan serah terima. Jadi sudah di luar masa pemeliharaan. Sekarang kan kita serahkan ke badan pengelola biar dia yang merehab, termasuk kerusakan yang terjadi,” katanya.

Outfit Menteri Millenial, Mas Mendikbud Nadiem Makarim Disorot, Tidak Seperti Pejabat Biasanya

Ini Mekanisme Pembentukan Desa Baru dan Syarat Khusus untuk Wilayah Bali

Di sisi lain, Ketua Badan Pengelola Pariwisata BUGG, I Gede Wiwin Suyasa membenarkan jika secara pengelolaan memang diserahkan pada pihaknya. Kendati demikian, secara aset fasilitas tersebut milik pemda.

“Kalau kita mau mengganti aset pemda, itu harus seizin pemda dulu. Karena status Penelokan itu, anjungan pandang itu, statusnya aset pemda. Kami sangat ingin diberikan kebebasan memelihara, (maupun) mengganti bila perlu. (namun) Menurut pemda itu masih menjadi tanggungan dari developer yang ditunjuk oleh Pemda. Padahal kami yang setiap hari di sana,” ucapnya.

Wiwin mengatakan berdasarkan laporan bawahannya ada beberapa lampu yang mengalami kerusakan.

Kendati demikian, ia tidak bisa menyebutkan jumlah persis berapa lampu yang rusak.

“Saya nggak tahu persis, tapi nggak mungkin lah lebih dari seminggu kita biarkan,” katanya.

Saat disinggung kapan perbaikan lampu-lampu itu dilaksanakan, Wiwin mengatakan pihaknya tidak bisa banyak berbuat.

Tiga Kota di Bali Diprediksi Berawan Hari Ini oleh BMKG, Tetap Waspadai Potensi Gelombang Tinggi

Kendati demikian, ia mengaku telah melaporkan kepada Dinas Pariwisata.

Problem kita sekarang, status kita Perusda bukan, OPD juga bukan. Makanya susah. Yang bisa kita lakukan hanya bisa melaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan selaku pemilik (aset)."

"Kita tentu memberikan tenggang waktu juga, kalau itu tidak terjadi apa-apa dalam seminggu ini, tentu akan kita ganti sementara. Kalaupun itu dianggap masalah, ya kita tarik lagi,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved