Rektor Termuda Risa Santoso Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi dalam Hadapi Era Industri 4.0
Sebagai rektor termuda di Indonesia, Risa Santoso dituntut untuk membutikan kualitasnya dalam mengelola lembaga pendidikan tinggi.
TRIBUN-BALI.COM - Risa Santoso rektor menjadi rektor di usia 27 tahun.
Menjabat rektor di usia muda menjadi tantangan sendiri bagi Risa Santoso.
Terutama dalam menghadapi era industri 4.0.
Sebagai rektor termuda di Indonesia, Risa Santoso dituntut untuk membutikan kualitasnya dalam mengelola lembaga pendidikan tinggi.
Risa Santoso bahkan sudah menyiapkan langkah supaya lembaga pendidikan yang dipimpinnya bisa menjawab tantangan zaman yang sudah memasuki era industri 4.0, era yang ditandai dengan adanya perubahan secara terus-menerus akibat kemajuan teknologi.
• Teco di Bali United Vs Jacksen Tiago di Persipura, Pertaruhan Dua Pelatih Dan Tim Berkualitas
• Hendak Ditahan, Buron Interpol Amerika Diduga Kabur, Imigrasi Mengaku Tak Tahu
Link and match antara perguruan tinggi dan industri menjadi langkah konkret yang akan dilakukan Risa untuk Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang yang sedang dipimpinnya.
Menurutnya, kerja sama antara perguruan tinggi dan industri harus terus ditingkatkan.
Hal ini yang menjadi target Risa Santoso dalam memimpin Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang.
“Jumlah mahasiswa akan datang dengan sendirinya kalau kualitasnya bagus.
Tapi yang terpenting menurut saya adalah dengan kerja sama, dengan program-program yang dibuat dan itu mungkin lebih nyata,” katanya.
• Komisi IX DPR RI Minta Iuran Kelas III Tak Dinaikkan, Menkes Ingin Iuran Tetap Rp 25.500 Per Orang
• Hanya Miliki 4 Unit Pemotong Kayu, BPBD Karangasem Kekurangan Alat untuk Evakuasi Bencana
Mahasiswa bisa lulus tanpa skripsi, tapi...
Risa bahkan memperbolehkan mahasiswanya untuk lulus tanpa skripsi.
Menurutnya, syarat kelulusan perguruan tinggi juga bisa dilakukan dengan proposal project bagi mahasiswa yang ingin berkarier di dunia kerja.
“Mungkin salah satu yang ingin saya terapkan (dari Harvard University) adalah untuk tugas akhirnya, gimana caranya supaya kita ini lebih membantu mahasiswa untuk siap di dunia kerja. Jadi mereka ini bisa memilih, apakah mau skripsi atau mau bekerja di luar dan membuat project akhir,” katanya.
Namun, untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang magister dan ingin menjadi akademisi, tugas akhirnya tetap skripsi.
“Kalau mereka ingin lanjut S2, mau jadi akademisi, dosen tentunya tetap harus bikin skripsi,” ungkapnya.
• Penataan Pura Agung Besakih Diharapkan Dapat Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
Memimpin yang lebih tua
Risa Santoso memiliki cara tersendiri untuk menerapkan kebijakannya itu meski struktur di bawahnya adalah orang-orang yang lebih tua darinya.
Risa Santoso meyakini, komunikasi yang tepat dalam menyampaikan ide akan menjadi cara yang efektif dalam menjalankan segala kebijakannya.
“Yang penting itu kreativitas, lalu berani mengambil keputusan, juga berani mengutarakan ide.
Misalnya ada sesuatu yang ingin saya inisiasi itu berani untuk menyuarakan itu.
Karena mau tidak mau kita harus proaktif jika ingin berbuat sesuatu dan memberikan dampak yang positif,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Risa Santoso dilantik menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang pada Sabtu (2/11/2019).
Risa menjadi rektor termuda di Indonesia dan menjadi rektor pertama di perguruan tinggi itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadapi Era 4.0, Rektor Termuda Risa Santoso Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi"