Primbon hingga Garis Tangan, Bayu Gendeng Kombinasi Ramalan Nusantara dan Sering Didatangi Pejabat

Bayu Gendeng mengaku pernah belajar meramal di AMPSA, Batam tahun 2004 dan meraih gelar master saat menjadi runner up II pada salah satu program acara

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Wema Satya Dinata
Jro Master Made Bayu Gendeng 

Tetapi bila orang tersebut, walaupun memiliki dukungan yang kuat dan logistik yang bagus tetapi kalau bintangnya dua atau satu, dari segi ramalan, maka dia akan sangat sulit untuk bisa lolos.

 
Jikapun orang tersebut lolos pasti ada masalah dan kendala yang sangat besar yang akan dihadapi.

 
Lanjutnya, elemen seseorang yang mencalonkan diri dipengaruhi oleh karma yang bersangkutan, dan juga dipengaruhi hari dan tanggal kelahiran, yang kemudian dihubungkan dengan tahun kegiatan Pilkada.

Semakin bagus perbuatan orang terdahulu maka semakin tinggi tingkat keberhasilannya. 

Namun, ada solusi yang bisa digunakan sebagai strategi jika bintang atau sinar-sinar keberuntungan calon pemimpin tidak bagus, maka bisa didukung oleh elemen-elemen pendamping yang kuat.

 “(Pendamping) Itu bisa juga menunjang. Ibaratnya ada 5 kaki, 1 kaki kepemimpinan. Kalau kaki kepemimpinan itu kurang bagus, maka dia harus mencari pendamping atau kawan dalam hal paket dan tim sukses yang sinarnya bagus supaya dia berhasil,” terangnya.

Begini Penampakan Uang Rp 477 Miliar Ditumpuk Sepanjang 5 Meter, Ternyata Hasil Korupsi

Unit K9 dan Jibom Brimob Polda Bali Sterilisasi Lokasi Munas Kagama Ke-13 di Sanur

Selain itu, keberuntungan seseorang bisa dihitung dari hari lahirnya, tanggal lahir dan pawetonannya. Yang paling spesifik yang membedakan adalah garis tangan, karena ada garis tangan kepemimpinan, karir dan kehidupan.

Untuk tarif meramal, dirinya hanya meminta kepada klien yang memang memiliki dana lebih.

Kalau klien itu memang susah dan memerlukan bantuan, menurutnya tidak wajar meminta membayar. 

Dikatakannya dalam kode etik paranormal menyebutkan dalam menangani klien harus melihat kondisi klien bersangkutan.

“Kalau klien kita mempunyai ekonomi baik, wajar kita memintanya. Tetapi kalau kondisi ekonominya di bawah rata-rata malah kita wajar untuk memberi,” tuturnya.

Tilep Dana Hibah APBD dan Terancam Dipecat, BKSDM Tunggu Kasus Nyoman Simpul Incraht

Menurutnya orang  Bali sangat percaya dengan ramalan, misalnya ramalan sasih bisa untuk meramal cuaca dan ramalan lindu tentang linuh (Gempa bumi).

Sehingga sebenarnya ramalan di Bali sudah lumrah dan membudaya.

Bayu Gendeng mengaku pernah belajar meramal di AMPSA, Batam tahun 2004 dan meraih gelar master saat menjadi runner up II pada salah satu program acara sulap di RCTI.

Dulunya dia merupakan anak kecil yang indigo, yang bisa melihat alam lain. Dan sejak SMP sudah bermain Debus.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved