Pembangunan Taman Bung Karno di Desa Penarungan Masing Ngambang, 2020 Dikabarkan Batal Dibangun
Rencana pembangunan Taman Bung Karno di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, masih ngambang.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Rencana pembangunan Taman Bung Karno di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, masih ngambang.
Semula, rencana pembangunan Taman Bung Karno akan dimulai pada tahun 2020 mendatang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Namun belakangan beredar kabar pembangunan Taman Bung Karno akan batal dilakukan.
Pembebasan lahan seluas 5 hektare yang dilakukan oleh Bagian Pemerintah Setda Badung sebetulnya telah final tahun 2019.
Lahan yang disiapkan itu berlokasi di Desa Penarungan.
Namun pembangunan fasilitas Taman Bung Karno justru belum ada titik terang hingga saat ini.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Badung, I Gusti Agung Made Wardika, saat dikonfirmasi enggan menyampaikan tindaklanjutnya.
• Sebar Hoax Tsunami di Buleleng, Ini Kata SC Kenapa Video Itu Dibuat
• Anak Kedua Gibran Rakabuming Bernama La Lembah Manah, Wukunya Wayang, Seperti Ini Karakternya
Hanya saja pihaknya mengaku tugasnya hanya melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan taman tersebut.
“Kalau kami tugasnya hanya melakukan pembebasan lahan. Jadi tugas kami sudah selesai, karena lahan yang di Penarungan itu sudah jadi aset pemda (pemerintah daerah),” kata Jumat (15/11/2019).
Mengenai pembangunan sarana dan prasarananya, Wardika menegaskan tak punya kewenangan sejauh itu.
Mengenai pembangunan fisik pun, lanjutnya langsung ditangani Dinas PUPR Badung.
“Untuk pembangunan fisik ada di instansi teknis. Tugas kita hanya pembebasan lahan saja. Termasuk desain dan kapan akan dibangun,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba saat dikonfirmasi terpisah menyatakan telah merancang membangun taman edukasi di Taman Bung Karno pada RAPBD tahun 2020 mendatang.
Namun, kata dia, RAPBD masih sedang dibahas di dewan sehingga belum berani memastikan.
Disinggung kabar yang beredar pembangunan batal dilakukan tahun 2020, Surya Suamba hanya menjawab normatif.
“Dalam keputusan sementara ditunda, tapi penundaan itu belum pasti. Nanti saat penetapan APBD baru pasti,” ucapnya singkat.
• PSIS Semarang VS Bali United 1-0, Teco: Beberapa Keputusan Tidak Fair
• Jangan Sepelekan Bau Mulut, Bisa Jadi 1 dari 7 Gangguan Sederhana Pertanda Ginjal Bermasalah
Gagasan pembangunan Taman Bung Karno sudah sejak lama muncul.
Taman ini bakal dirancang dengan konsep techno park sehingga ada sebuah edukasi di taman tersebut yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkunjung ke taman ini.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD), disampaikan bahwa pembangunan Taman Bung Karno dianggarkan sebesar Rp 22,6 miliar.
Diberitakan sebelumnya dalam pembangunan Taman Bung Karno tersebut, PUPR membutuhkan dana yang lumayan besar di antaranya pembangunan gapura gate in-out senilai Rp 322 juta lebih, pekerjaan penataan senilai Rp 22,7 miliar, pembangunan toilet (2 unit) senilai Rp 1,4 miliar, pembangunan bale bengong (3 unit) senilai Rp 320 juta, pembangunan taman diorama senilai Rp 3,8 miliar.
“Kalau pembangunan itu (Taman Kota Bung Karno) banyak anggaran yang akan kita keluarkan dan lumayan besar,” paparnya.
• Puluhan Rumah dan Pura Terdampak Gempa Buleleng, Termasuk Gubuk Wayan Winasa Roboh
• Hari Keramat di Bali, Ini Persembahan Saat Kajeng Kliwon Agar Tak Mendapat Gangguan
Selain pembangunan fasilitas umum, kegiatan yang perlu dilaksanakan di areal Taman Kota Bung Karno, lanjut Surya Suamba, di antaranya pembangunan Pilar Bangsa Indonesia (4 unit) senilai Rp 3,1 miliar, pembangunan Patung Bung Karno senilai Rp 11,8 miliar, pembangunan area kuliner dan souvenir senilai Rp 2 miliar, pembangunan rest area senilai Rp 580 juta, pembangunan pura sebesar Rp 475 juta, pembangunan gedung tiketing Rp 516 juta, bangunan ME (2 unit) Rp 264 juta serta pembangunan mekanikal, elektrikal serta plimping senilai Rp 8,6 miliar.
“Jadi kebutuhan anggaran untuk pembangunan Taman Bung Karno termasuk pajak, sebesar Rp 68,7 miliar lebih,” jelasnya. (*)