Berita Banyuwangi
Samuel Wattimena Akan Berkolaborasi dengan Desainer Lokal di Banyuwangi Batik Festival
Perancang busana kenamaan, Samuel Wattimena, akan berkolaborasi dengan perancang Banyuwangi. BBF adalah panggung bagi para pelaku batik Banyuwangi
Tahun ini, kata dia, giliran motif “Blarak Sempal” yang menjadi tema sentral yang diangkat.
• Dukung Pengembangan Geopark Banyuwangi, Kemenparekraf Susun Master Plan Bareng Pemkab
• Banyuwangi Bersama Kemenparekraf Susun Master Plan Pengembangan UNESCO Geopark
Blarak adalah daun kelapa yg sudah tua. Seperti halnya daun kelapa yang berbentuk segi panjang, motif inipun demikian.
Bentuknya berupa garis-garis miring yang tersusun berbanjar dan saling berlawanan antar banjarnya.
“Makna filosofisnya, daun kelapa dengan ruas tulang daun yang sejajar rapi dari awal tumbuh hingga mengering memiliki bentuk yang sama.
Ini menyimbolkan kebersamaan yang terpupuk mulai muda sampai tua,” kata Sih.
Sih Wahyudi menambahkan, event BBF ini mendapat dukungan penuh asosiasi perancang busana, Indonesia Fashion Chamber (IFC).
Sejumlah perancang busana ternama anggota IFC bakal terlibat di BBF, antara lain Ali Charisma, Yunita Kosasih, Alphiana Chandrayani, Alben, Agus Suhandar, Ye-eti dan Farhan.
“Semua perancang akan menampilkan dua jenis busana, yakni busana kantoran dan casual yang berbahan batik motif Blarak sempal,” pungkas Sih.
Mengiringi pelaksanaan batik festival tahun ini, sejumlah rangkaian kegiatan digelar.
Mulai kompetisi desain busana batik (20/11), worskhop busana untuk siswa SMK (30/10 – 5/11), hingga Fashion on the Pedestrian (22/11). (*)