Kecewa Muntra Kalah Kader Golkar Badung Bakar Atribut dan Akan Hijrah Massal dari Golkar
Mundur massal kader Golkar Badung akibat kecewa putusan Mahkamah Partai yang memenangkan kubu Demer memunculkan kabar mereka akan hijrah ke Gerindra.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Mundur massal kader Golkar Badung akibat kecewa putusan Mahkamah Partai yang memenangkan kubu Plt Ketua Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, memunculkan kabar mereka akan hijrah ke partai lain.
Dari informasi yang diterima Tribun Bali, mereka akan hijrah ke Gerindra.
Ketua Gerindra Bali, IB Putu Sukarta mengaku kaget dengan kabar tersebut.
Ia juga mengaku belum mengetahui secara pasti kebenarannya. Ia mengatakan, pihaknya baru mendengar selentingan yang beredar di Badung.
"Saya belum tahu ya secara pasti. Saya baru dengar selentingan aja," katanya, Kamis (21/11/2019).
Jika hal tersebut memang terjadi, Gerindra siap menampung eks kader Golkar Badung. Apalagi, partainya merupakan partai yang terbuka.
• Kader Golkar Badung Mundur Massal, Kecewa Terhadap Putusan Mahkamah Partai
• Gugatan Pecatan Golkar Kandas, Mahkamah Partai Tolak Semua Gugatan, Demer Janji Rangkul Muntra Cs
"Kita ini kan partai terbuka, kita siap menerima siapapun yang mau bergabung ke Gerindra. Badung kan ada DPC-nya, supaya koordinasi ke sana aja," paparnya.
Suhu politik internal Golkar Badung memang semakin memanas.
Tidak hanya gerakan mundur massal yang dilakukan untuk meluapkan kekecewaan atas putusan Mahkamah Partai tersebut.
Mereka juga melakukan penurunan dan pembakaran atribut partai di seantero Badung.
"Betul, ini semata-mata karena kekecewaan kader Golkar Badung atas ditolaknya permohonan Pak Wayan Muntra (mantan Ketua Golkar Badung) di MP Golkar," kata Sekretaris PK Kuta Utara, I Made Rai Dharma Suyasa saat dikonfirmasi, Kamis (21/11/2019) sore.
Ia menyebutkan, Wayan Muntra merupakan sosok pemimpin yang menjadi panutan bagi kader Golkar di Badung.
"Pak Muntra adalah sosok pemimpin Golkar Badung yang sangat dihormati dan disayangi kader," ujarnya.
Wakil Ketua PK Kuta Selatan, Wayan Sumantra Karang membenarkan gerakan mundur massal tersebut.
"Iya kemarin saya ditelepon langsung oleh beberapa pimpinan desa di Abiansemal dan Mengwi. Mereka menyatakan akan mundur sebagai pengurus," ujarnya.
Terkait kabar hijrah ke partai lain, ia juga membenarkan.
Hanya saja ia tidak mengetahui secara pasti siapa kader-kader yang pindah partai.
• 20 Persen Perusahaan di Badung Belum Bayar Sesuai UMK, Perusahaan Bakal Terancam Sanksi Ini
• Sampah Jadi Momok Pariwisata, Koster Sebut Timbulan Sampah di Bali 4.281 Ton Per Hari
Kaji Pembakaran
Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Bakumham) Golkar Bali, Warsa T Bhuana akan membahas aksi pembakaran atribut partai.
Apakah nantinya akan diperkarakan atau tidak, masih dikaji.
"Kalau soal itu, kita akan cari untung ruginya dimana. Inikan persoalan politik, di mana pun itu ada pembakaran terhadap bendera partai. Apakah ini akan kita lakukan atau tidak, kita akan diskusikan dulu dengan teman-teman," ujar Warsa dalam konferensi pers di Golkar Bali, Kamis (21/11/2019).
Sekretaris Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mempertanyakan apakah para kader yang ingin hengkang benar-benar ingin membesarkan partai.
Pasalnya, kata dia, bahwa kader militan tak akan melakukan hal itu.
"Kalau keluar dari komitmen itu, dan saya yakin seorang kader militan tak akan berfikiran seperti itu. Kecuali adanya memotivasi langkah," tegasnya.
Kendati demikian, ia tak khawatir apabila gerakan pengunduran diri missal benar-benar terjadi. Mengingat saat ini, Golkar Bali mengklaim banyak orang yang ingin bergabung menjadi kader. (*)