Simpang Ring Banjar
Suguhan Tari Kecak Batu Bolong Ditemani Sunset di Pantai Yeh Gangga
Selain dikenal dengan penghasil lobster dan memiliki wahana wisata air, Desa Adat Yeh Gangga juga sudah mulai mementaskan Tari Kecak Batu Bolong
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Suguhan Tari Kecak Batu Bolong Ditemani Sunset di Pantai Yeh Gangga
TRIBUN-BALI.COM, KUTA UTARA - Desa Adat Yeh Gangga yang terkenal dengan potensi pantainya kini terus dikembangkan.
Selain dikenal dengan penghasil lobster dan memiliki wahana wisata air, Desa Adat Yeh Gangga juga sudah mulai mementaskan Tari Kecak Batu Bolong.
Tarian khas yang menceritakan kisah Ramayana ke dalam bentuk semi tari dan drama ini akan dipentaskan rutin setiap hari Minggu pukul 17.00 Wita.
Dan uniknya, Desa Adat Yeh Gangga sudah memiliki nama untuk tari kecak tersebut, yakni Tari Kecak Batu Bolong.
Nama tarian tersebut digunakan karena di ujung barat pesisir Pantai Yeh Gangga memang ada sebuah batu karang besar yang di tengahnya terdapat lubang besar, dan jika dari kejauhan berbentuk hati.
Dan di batu karang besar tersebut juga terdapat pura bernama Pura Batu Bolong.
Bendesa Adat Yeh Gangga, I Wayan Dolia, menuturkan ide awal dari rancangan pementasan tari kecak ini adalah dari aspirasi masyarakat setempat yang ingin mengembangkan Desa Adat Yeh Gangga, serta menjaga adat dan budayanya.
Apalagi tarian kecak memang sudah terkenal di Yeh Gangga untuk di Kecamatan Tabanan.
Kemudian juga, masyarakat ingin ada sesuatu yang baru.
• 299 Proposal Tak Cair Tahun Ini, Kelompok Masyarakat Bisa Ajukan Ulang di 2020
• Padmasana Tertinggi di Indonesia ada di Pura Agung Amerta Bhuana Batam
Karena selama ini masyarakat yang memiliki profesi berbeda-beda kerap tak ada kegiatan ketika sore hari.
Sehingga diputuskan untuk mempelajari kembali tarian kecak ini.
"Ide awalnya ini sesuai masukan dari masyarakat, kemudian kita pilih tari kecak. Karena tarian cak ini satu satunya ada di Yeh Gangga untuk di Kecamatan Tabanan. Dan dukungan masyarakat di sini juga sangat tinggi," kata Dolia, Jumat (22/11/2019).
Berangkat dari hal tersebut, masyarakat kemudian terus berlatih sejak beberapa bulan lalu hingga akhirnya siap dipentaskan.
Jumlah sekaa kecak beserta penarinya sebanyak 55 orang yang memang berasal dari Banjar Yeh Ganggai.